Topsumutpress.com – Kepala sekolah SMP Negeri 7 Tambun Selatan Suparti diduga tidak transparan kepada sejumlah wartawan terkait dugaan adanya sejumlah kutipan study tour yang dikenakan kepada setiap siswa kelas IX.
Hal itu diketahui ketika awak media TopSumutPress menemui Suparti di ruanganya, Rabu (13/3/2019) pagi.
Dalam pertemuan yang singkat itu, topsumutpress mempertanyakan kebenaran informasi dari sejumlah murid dan orangtua siswa yang mengaku mengeluhkan besaran biaya kutipan study tour kelas VII, VIII serta kelas IX yang dikutip oleh panitia study tour mencapai Rp 1,2 juta per siswa.
Mendengar pertanyaan yang di sampaikan kepadanya, Suparti yang baru setahun menjabat sebagai kepsek di sekolah tersebut tidak kaget, justru santai membenarkan akan adanya kegiatan study tour yang dilaksanakan awal bulan April.
Namun Suparti, membantah besaran biaya kutipan untuk kegiatan study tour tersebut. Bahkan Suparti menantang wartawan agar mau menyebutkan siapa orang yang mengedarkan informasi tersebut
“Besarannya tidak sampai segitu, mas boleh tanya guru- guru disini benarkah pihak sekolah mengutip segitu besar nilai kutipan itu,” ucapnya.
Ketika ditanya kapan rencana study tour itu dilaksanakan dan berapa besaran kutipan yang akan ditagih dari setiap siswa? Suparti dengan entengnya mengatakan “Tidak sampai Rp 1,225 juta. Itu masih rahasia”.
Suparti malah meminta agar wartawan mau memberitahukan siapa dan dari mana sumber informasi tersebut diperoleh. Dengan tegas wartawan menolaknya seraya pamitan kepada kepsek tersebut.
Sementara informasi sebelumnya diperoleh dari beberapa wali siswa, bahwa pihak sekolah SMPN 7 Tamsel, diduga telah mengutip biaya study tour bagi kelas VII dan VIII sebesar Rp 450/siswa Sedangkan Siswa kelas IX sebesar Rp 1,225.000 per siswa.(Edy/tsp)