Masa anak-anak adalah masa dimana hal-hal menyenangkan terjadi, waktu masa kecil itu juga banyak dihabiskan untuk belajar dan bermain. Namun tidak seindah itu bagi Rehan. Di usia yang seharusnya ia nikmati dengan begitu indah, ia terpaksa menjadi badut demi biaya sekolah.
Setiap pagi buta, bocah kecil ini harus menempuh jarak sejauh 10 kilometer dengan berjalan kaki. Rutinitas itu ia lakukan dari rumahnya demi menjadi badut. Penghasilan sang ibu yang cuma kerja serabutan menguatkan tekadnya untuk membantu biaya makan, kontrak rumah dan tabungan biaya pendidikan.
Ia menghabiskan paginya di Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kisahnya yang mengundang simpati ini pertamakali diunggah oleh akun @rhmadii__ di Instagram pada Rabu (26/08/2020) dan kemudian viral.
Dalam unggahan tersebut, dijelaskan si cilik mengaku sukarela bekerja menjadi badut dan tanpa paksaan siapapun.
“Menurut pengakuan Rehan, keputusannya menjadi Badut jalanan didasari oleh motif ekonomi agar ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibunya yang bekerja serabutan hanya mampu mengumpulkan uang untuk membayar biaya sewa kontrakan. Jika ada rezeki berlebih, uang tersebut sengaja disisihkan untuk biaya sekolahnya,” tulis Rahmadi pada caption Instagramnya.
Kegigihan bocah ini bisa dilihat dari niat dia untuk membantu orangtua dan menjadi badut meski harus pergi dari rumah dari pagi. Ia mengaku karena dia ingin tetap bisa bermain bola pada sore hari bersama teman-teman, maka dari itu dia memilih menjadi badut pada pagi hari.
“Setiap hari Rehan memang sengaja berangkat pagi-pagi buta, bahkan sebelum mentari pagi bersinar. Selain mengincar mobil-mobil yang terjebak macet, ia ingin menyisihkan waktu di sore hari untuk bermain bola di rumah,” tulis Rahmadi. Untuk sampai di tempat biasa bekerja, Rehan harus menempuh 10 kilometer dari tempat tinggalnya.
“Rehan mengaku senang dapat membantu memberikan uang tambahan kepada ibunya. Kendati demikian, Rehan tidak memungkiri bahwa terkadang ia merasa lelah karena harus berjalan hingga sejauh 10 km dari rumahnya,” tulis Rahmadi menjelaskan pengakuan Rehan.
Kisah Rehan ini pun membuat banyak warganet yang terharu dengan usahanya membantu sang ibu mencari nafkah, dan demi mengumpulkan biaya sekolah.
Berikut adalah keterangan lengkap dalam unggahan itu:
Setiap hari,
Rehan harus bangun pagi-pagi betul agar atraksinya bisa disaksikan oleh para pekerja kantoran dan warga disekitar jalan Gatot Subroto…