Setelah itu, Anda akan mendapatkan nominal yang dibutuhkan sebagai perhitungan pensiun dini serta berapa besaran tabungan rutin yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Di sisi lain, perlu juga menghitung dana pesangon yang mungkin Anda dapatkan. Berdasarkan UU Cipta Kerja Pasal 81 Angka 56, karyawan yang diberhentikan oleh perusahaan dengan alasan apa pun (termasuk pensiun), berhak memperoleh 3 jenis pesangon, yaitu Uang Pesangon (UP), Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK), dan Uang Penggantian Hak (UPH).
Namun, boleh jadi terdapat revisi atau regulasi yang berbeda mengenai hal tersebut. Untuk itu, Anda perlu mempelajari betul-betul perjanjian kerja Anda dengan perusahaan sebelum mengajukan pensiun.
Beberapa Hal yang harus Jadi Pertimbangan sebelum Pensiun Dini
Ada beberapa hal yang harus jadi pertimbangan sebelum Anda memutuskan hal ini. Salah satunya tentu saja kondisi finansial Anda, termasuk soal sumber pendapatan baru. Pasalnya, konsep pensiun itu adalah tidak lagi bekerja full time, tetapi kebutuhan hidup jalan terus, bukan?
Karena itu, perlu mempertimbangkan beberapa hal agar keputusan ini tidak menimbulkan masalah keuangan. Berikut beberapa yang harus jadi pertimbangan perhitungan pensiun dini.
1. Kondisi Finansial saat Ini dan Nanti
Kondisi finansial merupakan pertimbangan utama sebelum memutuskan pensiun dini. Bukan hanya kondisi finansial saat ini, tetapi juga kondisi finansial nanti hingga Anda merasa benar-benar aman dan tercukupi meskipun tidak lagi bekerja full time.
2. Potensi Pendapatan Baru setelah Pensiun Dini
Pertimbangan lainnya sebelum pensiun dini adalah potensi pendapatan baru, terutama jika masih ada tanggungan biaya pendidikan anak yang tentunya butuh dana tidak sedikit sehingga diperlukan perhitungan pensiun dini. Untuk itu, perlu mempertimbangkan pemasukan tambahan agar pendidikan anak berjalan dengan baik.
Salah satu potensi pendapatan baru yang bisa menjadi pertimbangan adalah bekerja sebagai freelancer atau membuka bisnis. Dengan begitu, selain mendapatkan pendapatan baru Anda juga sekaligus punya jam kerja yang fleksibel.
Jika yang Anda pilih adalah membuka bisnis, pastikan bisnis yang Anda pilih adalah bidang yang terbukti pernah menghasilkan. Jangan berbisnis di bidang yang belum pernah menghasilkan sebelumnya karena hal itu terlalu berisiko.
3. Aktivitas dan Kreativitas setelah Pensiun Dini
Setelah pensiun, Anda akan terlepas dari ritme atau rutinitas kerja sebagai karyawan full time. Tentunya Anda akan mempunyai lebih banyak waktu luang untuk menikmati hidup dan mengerjakan hal-hal yang Anda sukai. Untuk itu, sebaiknya Anda memikirkan betul-betul terkait hal apa yang akan Anda lakukan setelah pensiun dini nanti.
Nah, itulah ulasan terkait cara perhitungan pensiun dini untuk karyawan swasta disertai dengan beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan. Semoga artikel ini menjawab pertanyaan Anda terkait perhitungan pensiun dini untuk karyawan swasta. (*)