“Sehari berapa kali?” tanyanya.
“Nggak tentu, tergantung permintaan,” jelas salah satu wanita.
“Berapa biasanya?” tanyanya.
“Ya bisa 3 kali,” ungkapnya.
Mendengar jawaban dari cewek-cewek tersebut membuat Briptu Ade Chintya kesal dan marah. Pasalnya, meski wanita tersebut mengaku baru dua bulan menjalani pekerjaan itu, namun tindakan mereka sama sekali tidak dapat dibenarkan oleh Briptu Ade Chintya. Apalagi, kedua orangtua dari dua pelaku open BO tersebut sama sekali tak mengetahui perbuatan dari anaknya. Hal ini jelas membuat Briptu Ade semakin marah.
“Kamu itu anak perempuan. Sadar nggak kerjaan kamu begini. Sudah berapa lama kamu kerja kayak gini?” tanya Briptu Ade.
“Saya baru sih,” jawabnya.
“Nggak, saya nanya berapa lama berarti dijawabnya waktu,” tegas Briptu Ade.
“Dua bulan,” singkatnya.
“Orangtua kalian dimana?” tanyanya.
“Di rumah,” jawabnya.
“Orangtua kalian tahu, kalian open BO?” tanya Briptu Ade kembali.
“Enggak,” singkatnya.
“Kamu open BO diajakin siapa atau keinginan sendiri?” tanyanya.
“Nggak, tadi cuma main doang,” jelasnya.
“Kamu itu anak perempuan. Kalau orangtua kamu tahu gimana ceritanya. Dibesarin susah-susah, dibeliin baju, dibeliin sepatu, dirawat dari kecil, tapi gede-gede malah open BO,” tegas Briptu Ade.
Tak lama kemudian para pelaku pun lantas digiring petugas menuju Kantor Polres Metro Tangerang Kota untuk diinterogasi lebih lanjut.