Menurutnya pemblokiran 7 perusahaan yang belum melakukan pendaftaran itu bertolak belakang dengan industri 4.0. Pemblokiran ini menurutnya membatasi anak bangsa untuk berkarya.
“Katanya mau bikin industri 4.0, mau membuat kalangan gamers di Indonesia mampu memproduksi game di Indonesia, tapi Steam-nya aja diblokir, gila nggak, sih?,” ucap Sandya.
Sandya menambahkan, ke depannya akan bergabung bersama teman-temannya di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
sumber: detik.com