Rotasi Asia ID – Harga Bitcoin merosot tajam sebanyak 13% menjadi US$ 46.817 meski sempat melambung di posisi US$ 58.354 per keping. Turunnya harga Bitcoin pun menjadi sentimen negatif untuk saham Tesla. Pasalnya belum lama ini Elon Musk memborong Bitcoin senilai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 21 triliun dan menyatakan Bitcoin bisa digunakan untuk membeli produk Tesla.
Setelah Elon memborong Bitcoin, harga mata uang kripto itu melonjak menjadi US$ 58.354 atau Rp 816,9 juta per keping.
Anjloknya nilai bitcoin juga diduga karena komentar dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen, yang menyuarakan peringatan tentang bitcoin. Dia menyebut, menggunakan bitcoin merupakan cara yang sangat tidak efisien dalam melakukan transaksi.
Sementara itu pendiri Microsoft, Bill Gates mengungkapkan jika bitcoin akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Gates juga mengomentari Elon Musk yang berinvestasi pada bitcoin.
Dia menyebutkan jangan terpengaruh dengan apa yang dilakukan oleh Elon Musk. Menurut dia, Elon Musk memiliki uang yang sangat banyak dan tak akan terpengaruh dengan kenaikan atau penurunan harga yang mendadak.
“Elon punya banyak uang jadi tak khawatir bitcoinnya akan naik atau turun dengan cepat,” kata dia, dikutip Jumat (26/2/2021).
Gates menyebut orang-orang yang terbawa euforia bitcoin ini tak seluruhnya memiliki uang sebanyak Elon Musk.
“Jadi saya tidak optimistik pada bitcoin, kalau anda tak punya uang sebanyak Elon, saya rasa anda hanya bisa melihatnya saja,” ujar dia.
Pada Selasa harga bitcoin kembali turun dikarenakan investor gencar melakukan aksi ambil untung ketika harga bitcoin melonjak hampir dua kali lipat sejak awal tahun.
Menurut Gates cryptocurrency ini telah menyebabkan kematian dengan cara yang cepat. Gates menyebutkan anonimitas di balik transaksi bitcoin bukanlah hal yang baik.
Baca Juga: Keindahan Goa Marmer di Chili, Pertunjukan Cahayanya Membuat Takjub
Dia menjelaskan The Gates Foundation melakukan banyak penelitian terkait mata uang digital. Termasuk siapa saja yang bertransaksi dengan uang tersebut.
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen juga merupakan pejabat yang sangat meragukan cryptocurrency.
“Saya tidak berpikir bitcoin bisa digunakan sebagai alat transaksi. Ini cara yang tidak efisien untuk melakukan transaksi dan jumlah energi yang dikonsumsi dalam memproses transaksi sangat mengejutkan,” jelasnya. [*]




