ROTASIASIA.COM – Tiroid merupakan kelenjar pada leher sisi depan berbentuk seperti kupu-kupu yang berfungsi menghasilkan hormon penting untuk membantu mengatur metabolisme tubuh. Dapat dibayangkan apabila terjadi gangguan pada kelenjar ini, maka perubahan hormonal yang signifikan akan terjadi. Gangguan pada kelenjar tiroid akan menimbulkan penyakit tiroid yang berbeda tergantung faktor penyebabnya.
Jangan Biarkan Gangguan Tiroid Ganggu Aktivitasmu
Penyakit tiroid dapat disebabkan dan dipicu oleh beberapa kondisi, antara lain kekurangan yodium, peradangan pada kelenjar tiroid (tiroiditis), faktor genetik, pasca-melahirkan, autoimun, dan gangguan pada kelenjar pituitari.

Lebih lanjut, penyakit ini terjadi ketika terdapat gangguan pada kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh, karena hormon yang dihasilkan terlalu banyak atau malah tidak mencukupi. Kondisi di mana jumlah hormon tiroksin yang diproduksi oleh kelenjar tiroid terlalu sedikit disebut dengan hipotiroidisme, sedangkan kondisi yang terjadi apabila produksi hormon tiroid berlebih dikenal dengan hipertiroidisme.
Penyakit tiroid kerap sulit dikenali karena gejalanya bervariasi tergantung faktor penyebab dan jenis penyakit. Hipertiroid mungkin terjadi apabila seseorang mengalami penurunan berat badan secara signifikan, jantung berdebar cepat, mudah kepanasan, hiperaktif, mata tampak melotot, tremor, cemas berlebih, dan memiliki riwayat autoimun tiroid. Sebaliknya, peningkatan berat badan, sembelit, mudah kedinginan, mudah lelah, kulit kering, rambut rontok, emosi tidak stabil dan memiliki riwayat autoimun tiroid dapat menjadi tanda awal hipotiroid.
Penyakit ini tidak menular, namun termasuk salah satu penyakit yang dapat diturunkan dan dapat terjadi pada semua usia. Oleh karenanya, selain memerhatikan gejala awal, penting untuk melakukan pemeriksaan secara berkala, terutama bagi seseorang yang memiliki keluarga dengan penyakit tiroid ataupun pernah mengalami gangguan tiroid sebelumnya.