Rotasiasia.com – Media sosial adalah salah satu jembatan yang bisa menghubungkan dengan orang lain. Fungsi media sosial juga telah memberikan kebebasan bagi setiap orang untuk bebas mengunggah atau mengunduh apa saja. Namun, bagaimana jadinya jika sesuatu yang diposting seseorang malah membuat orang lain emosi hingga marah-marah?
Baru-baru ini hal tak mengenakan tersebut menimpa pada seorang guru di Desa Cijalingan, Sukabumi. Hal tersebut terjadi karena apa yang dia unggah ternyata menyinggung perangkat. Akhirnya, dia harus mendapatkan kejadian tidak mengenakan dengan dimarahi oleh beberapa aparat. Dia juga harus meminta maaf sebagai bentuk klarifikasi.
Eko, guru SMPN 1 Cicantayan yang mengunggah video tersebut juga tidak menyangka akan mendapatkan emosi. Padahal dia hanya mengunggah sebuah yang memperlihatkan kondisi jalanan utama. Dalam vide unggahannya tersebut, terlihat juga pohon pisang yang ditanam oleh warga sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
Unggah Video Kondisi saat Jalan
Eko mengunggah sebuah video yang memperlihatkan kondisi akses jalan. Kondisi ini memang sudah lama rusak dan bagian aspal atas bahkan sudah mengelupas. Terlihat hanya beberapa batu yang menjadi pelapis bawah jalan saja. Beberapa bagian aspal juga telah menjadi genangan air ketika musim hujan.
Jalan sepanjang sekitar 1,6 km tersebut memang sudah lama mengalami kerusakan. Beberapa bagian bahkan tidak bisa lagi disebut sebagai jalan. Bahkan, ketika musim hujan tiba jalan desa malah berubah fungsi sebagai selokan. Ini menunjukkan bahwa aparat Cijalingan kurang peduli dengan akses jalan tersebut.
Karena kondisi jalan yang seperti ini, banyak pelintas yang terpeleset hingga jatuh. Apalagi pada saat musim hujan tiba, lubang jalan menjadi sebuah genangan air dan tidak jarang menimbulkan korban luka. Pengendara roda 2 juga harus berhati-hati ketika melintasi jalan dalam kondisi rusak parah ini.
Terkena Emosi oleh Aparat Desa