Interaksinya seperti tawar menawar harga yang pastinya sangat fleksibel, bahkan jika antara pedagang dan pengunjung sudah saling mengenal ataupun bila pengunjung sudah menjadi pelanggan dari pedagang tersebut, pastinya pedagang tidak akan ragu-ragu lagi untuk memberikan harga yang sangat miring kepada pelanggannya tanpa perlu menawar lagi. Karena dalam hal berlangganan di pasar Horas ini sudah sekaligus menjalin persaudaraan dan kekeluargaan yang erat.
Baca Juga: Stop! Jika Melihat Hewan Ini di Rumah, Jangan Dibunuh, Ini Alasannya…
Secara tidak langsung, melalui aktivitas yang dilakukan oleh warga di pasar ini telah membuat masyarakat Siantar menjadi masyarakat yang menjunjung nilai toleransi tertinggi di Indonesia. Lewat aktivitas sederhana itulah sebenarnya antar sesama manusia di kota Pematangsiantar bisa saling mengenal, mengerti dan menghargai satu sama lain.
Tidak seperti bila kita mengunjungi pusat perbelanjaan mewah seperti mall atau pusat perbelanjaan modern dimana tidak ada interaksi ramah-tamah yang terjalin antara pedagang dan pembeli, karena pembeli akan mengambil sendiri barang yang akan dibeli tanpa adanya kegiatan seperti tawar menawar harga.
Baca Juga: Wow, Ternyata Ada Nama Kota di Dunia yang Terdengar Unik
Belum lagi adanya kata “diskon” yang terdapat di pusat perbelanjaan mewah yang sebagian besar hanyalah sebagai trik marketing belaka untuk menarik minat pengunjung.
Lalu, bagaimana dengan anda? Apakah anda khususnya warga Siantar punya tempat destinasi lain untuk berbelanja murah? Semua terserah pada anda. Selamat berbelanja. [bgze]