Artikel Wisata, Berita Viral & Keuangan
Rabu, 7 Juni 2023
No Result
View All Result
  • NEWS
  • MONEY
  • TRAVEL
  • HEALTH
  • HOBBIES
  • ENTERTAINMENT
  • ENGLISH VERSION
  • NEWS
  • MONEY
  • TRAVEL
  • HEALTH
  • HOBBIES
  • ENTERTAINMENT
  • ENGLISH VERSION
No Result
View All Result
Artikel Wisata, Berita Viral & Keuangan
  • BERITA
  • KEUANGAN
  • PERJALANAN
  • KESEHATAN
  • HOBI
  • SENI & HIBURAN
  • ENGLISH VERSION
Home News

Ratusan Kodok Mati Karena Kebanyakan Ngeseks, Sempat Bingungkan Peneliti

Bang Ze by Bang Ze
11 September 2022
in News
A A

Rotasiasia.com – Ratusan kodok dalam bentuk fosil ditemukan di wilayah Jerman, tepatnya di sebuah wilayah yang sering disebut sebagai Lembah Geisel. Peneliti menduga, ratusan kodok mati karena kebanyakan ngeseks.

ratusan katak mati karena kebanyakan ngeseks
(ilustrasi) fosil ratusan katak mati karena kebanyakan ngeseks

Peneliti dari University College Cork Irlandia, Daniel Falk berhasil memecahkan penyebab kematian ratusan kodok yang telah menjadi misteri selama berpuluh-puluh tahun ini.

Tak sendirian, kandidat PhD palaentologi ini dibantu dua rekan peneliti dari University College Cork, Maria Eithne McNamara dan dari Natural History Museum Bamberg Jerman, Oliver Wings.

Awalnya, kelompok ilmuwan ini sempat mengira bahwa kodok purba ini mati karena kekeringan dan tingkat oksigen yang menipis.

Namun, Falk dan timnya kemudian meragukan dugaan itu. Mereka meyakini bahwa kodok purba adalah spesies yang mampu berpindah ke sumber air di sekitar dengan cepat.

Kemudian sebuah riset pun dilakukan atas penemuan ‘kuburan massal’ yang berisi fosil kodok purba ini.

Usia fosil diperkirakan berusia sekitar 45 juta tahun dan sempat membuat bingung hingga mengundang rasa penasaran.

Peneliti: Kodok Mati Karena Kebanyakan Ngeseks

Tim Daniel Falk kemudian mengungkap penyebab kematian kodok purba ini ke dalam artikel yang mereka beri judul “The skeletal taphonomy of anurans from the Eocene Geiseltal Konservat Lagerstätte”.

Dalam artikel tersebut, mereka mengungkap bahwa ratusan kodok mati karena kebanyakan ngeseks.

Hal ini mereka buktikan, dari mulai dugaan jasad-jasad kodok mati itu sempat mengapung di air, sebelum akhirnya tenggelam ke dasar.

Temuan ini sekaligus membuktikan jika danau purba di Lembah Geisel ini tidak mengering pada saat kejadian.

Melalui analisis fosil, tim Falk mengungkap apa yang terjadi terhadap kerangka hewan itu ketika mati dan menginterpretasikan penyebab kematiannya.

Tim Falk juga menemukan banyak kerangka dalam satu lapis sedimen, mengindikasikan bahwa ratusan katak yang menjadi fosil itu mati dalam peristiwa mortalitas massal pada kurun yang singkat.

Melalui perbandingan kerangka fosil Geisel dengan katak modern, terungkap bahwa sebagian besar fosil kodok mati karena kebanyakan ngeseks yang ditemukan sebenarnya bukan jenis katak.

Kodok sendiri berperilaku menghabiskan sebagian besar kehidupannya di daratan, kemudian mencari genangan air atau danau untuk berkembang biak.

Sedangkan katak berhubungan seks dengan banyak katak lain dalam kurun berdekatan pada musim kawin yang singkat.

Hubungan seksual sendiri dikenal bisa menjadi jebakan kematian bagi spesies katak dan kodok saat ini. Hewan ini kerap kelelahan akibat seks lalu tenggelam.

Katak atau kodok betina lebih rawan tenggelam karena sering ditekan oleh lebih dari satu jantan ketika berhubungan seksual.

Bahkan, saat ini, masih kerap ditemukan “kuburan massal” kodok di wilayah berair yang digunakan untuk berkembang biak.

Tim Falk menduga situasi serupa terjadi pada ratusan kodok yang mati di Lembah Geisel 45 juta tahun lalu.

“Mortalitas massal terkait perkawinan yang disebabkan tenggelam atau kelelahan umum ditemukan pada anura (katak/kodok) dan telah dianggap sebagai penyebab kematian primer bagi sebagian fosil anura,” demikian tulis Falk dan kawan-kawan.

Menurut penelitian Falk, penjelasan yang paling mungkin mengapa ada sejumlah kelompok fosil katak yang berjumlah ratusan yang mati hampir pada saat bersamaan di Geisel adalah hubungan seksual yang terlalu bersemangat telah membunuh mereka.

Falk dan kawan-kawan pun menyebut kesimpulan penelitiannya dapat menjelaskan mengapa banyak kuburan massal katak serupa di berbagai lokasi lain di dunia. (*)


sumber

Tags: KatakKodokLembah GeiselPenelitianPurba
ShareTweetSendShare

Related Posts

Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Pratama Hilang di Norwegia
News

Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Pratama Hilang di Norwegia

19 Februari 2023

Dosen UII (Universitas Islam Indonesia) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama dikabarkan hilang di Norwegia. Sebelumnya dinyatakan hilang, Ahmad Munasir diketahui...

Read more
Truk Nyasar ke Kuburan
News

Heboh Truk Nyasar ke Kuburan Usai Ditumpangi 2 Cewek, Sopir Linglung

16 September 2022

Rotasiasia.com - Percaya tak percaya, cerita berbau mistis masih menjadi sesuatu yang menarik untuk diperbincangkan. Terbaru, sebuah truk nyasar ke...

Read more
Hacker Bjorka Ditangkap
News

Heboh 1 Pria Diduga Hacker Bjorka Ditangkap di Madiun, Ini Kata Polisi

16 September 2022

Rotasiasia.com - Seorang pria diduga hacker Bjorka ditangkap di Madiun, Jawa Timur. Pria tersebut berinisial MAH (21), dan hingga kini...

Read more
Suami Bunuh Istri
News

Suami Bunuh Istri Setelah 3 Hari Tak Pulang, Tersulut Emosi Lihat Isi Chat di HP

15 September 2022

Rotasiasia.com - Peristiwa tragis terjadi di Tangerang, Banten. Seorang suami bunuh istri yang kelayapan 3 hari tak pulang ke rumah....

Read more
Load More
Promoted

Golden Years, Golden Deals untuk Sehat bersama Prodia

6 Mei 2023
Promoted

Pastikan Tubuh Sehat, Silaturahmi Semakin Hangat

14 April 2023
Promoted

Anak Usaha Prodia Luncurkan Aplikasi Kesehatan “U by Prodia”

10 Maret 2023
Seni & Hiburan

Lo Lieh, Aktor Asal Pematang Siantar Pertama yang Sukses Guncang Hollywood

23 Februari 2023
News

Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Pratama Hilang di Norwegia

19 Februari 2023
Promoted

50 Tahun Hadir Dalam Ekosistem Kesehatan di Indonesia, Prodia Siap Melangkah Lebih Jauh Berkontribusi Membangun Kesehatan Bangsa

2 Februari 2023
Promoted

Kesehatan Prima Sebagai Kunci Menyambut Tahun Kelinci

12 Januari 2023
Kesehatan

Hanya Manis Awalnya Saja!

21 November 2022
Perjalanan

7 Tempat Terbaik untuk Dikunjungi di Bali – Spot Foto Keren

11 Oktober 2022
Perjalanan

5 Fakta Menarik Tentang Tari Kecak – Atraksi Unik di Bali

11 Oktober 2022
Perjalanan

8 Tempat Nongkrong Paling Memukau di Bali – Nyaman dan Instagrammable!

8 Oktober 2022
Promoted

Utamakan Kesehatan Anda & Keluarga

30 September 2022
Perjalanan

30 Spot Wisata Danau Toba Terbaik – Jelajahi dari Sisi Luar dan Dalam

24 November 2022
Promoted

Prediksi, Cegah, dan Tangani Risiko Penyakit Jantung Sedini Mungkin

18 September 2022
News

Heboh Truk Nyasar ke Kuburan Usai Ditumpangi 2 Cewek, Sopir Linglung

16 September 2022
News

Heboh 1 Pria Diduga Hacker Bjorka Ditangkap di Madiun, Ini Kata Polisi

16 September 2022
News

Suami Bunuh Istri Setelah 3 Hari Tak Pulang, Tersulut Emosi Lihat Isi Chat di HP

15 September 2022
News

Kecelakaan di Jalan Asahan, Wanita Asal Siantar Disambut Roda Truk Usai Tabrak Lubang

15 September 2022
Perjalanan

Wisata Labuan Bajo, 2 Rekomendasi Wisata Alam yang Wajib Diketahui

16 September 2022
News

9 Hari Pencarian, Muhammad Fadillah Akbar Ditemukan Meninggal di Sungai Bah Bolon

12 September 2022
News

Ratusan Kodok Mati Karena Kebanyakan Ngeseks, Sempat Bingungkan Peneliti

11 September 2022
Perjalanan

Diamond Beach Nusa Penida Menjadi Surga Tersembunyi

11 September 2022
Perjalanan

4 Daya Tarik Destinasi Pantai Parai Tenggiri yang Wajib Anda Kunjungi

11 September 2022
Perjalanan

Tips Wisata Kepulauan Derawan, Sajikan Keindahan Bak di Surga

20 September 2022
Perjalanan

Kampung Cai Ranca Upas, Tempat Camping Menakjubkan Bersama Keluarga

20 September 2022
Promoted

Daftarkan Diri Anda di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Ada KIP Kuliah & Beasiswa!

9 September 2022
Perjalanan

Taman Sari Yogyakarta, Liburan Unik di Istana Air Bersama Keluarga

20 September 2022
Perjalanan

Museum Benteng Vredeburg, Nikmati Liburan Sambil Belajar Sejarah

9 September 2022
Keuangan

Ini Alasan Kenapa Indonesia Masih Impor Beras Padahal Tanahnya Sangat Subur

29 September 2022
Kesehatan

Hindari Minum Air Botol Kemasan, Ini 7 Alasannya!

6 September 2022
Keuangan

5 Faktor dan Alasan Harga Bahan Pokok Menjadi Lebih Mahal

29 September 2022
Perjalanan

Wisata di Kepulauan Banyak, Seru dan Wajib Dicoba!

4 September 2022
Kesehatan

7 Makanan yang Bisa Membuat Kulit Berseri dan Sehat

4 September 2022
Kesehatan

Kamu Wajib Tahu! Ini 3 Benda Haram yang Tak Boleh Dimasukkan ke Daerah Kewanitaan

3 September 2022
Kesehatan

Telur Setengah Matang Tidak Baik untuk Kesehatan?

3 September 2022
Kesehatan

Bahaya Mengusap Daerah Kewanitaan dengan Tisu Sehabis Buang Air Kecil

3 September 2022
Keuangan

Apa Itu Dana Darurat? Ini Definisi, Fungsi, Tips dan 3 Cara Menghitungnya

2 September 2022
Keuangan

Begini Cara Perhitungan Pensiun Dini untuk Karyawan Swasta!

2 September 2022
Keuangan

Perencanaan Keuangan Pribadi: 5 Cara Membuat dan Manfaatnya

2 September 2022
Keuangan

7 Tips Jitu Perencanaan Keuangan untuk Keluarga Baru

2 September 2022
Keuangan

5 Tips Perencanaan Keuangan Jangka Panjang yang Utama!

3 September 2022
Keuangan

3 Tips Mengatur Keuangan Agar Tetap Tenang di Akhir Bulan

31 Agustus 2022
  • Kontak
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms

© 2022 Rotasiasia.com

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler destinasi wisata dunia destinasi wisata terbaruBarak ID

No Result
View All Result
  • NEWS
  • MONEY
  • TRAVEL
  • HEALTH
  • HOBBIES
  • ENTERTAINMENT
  • ENGLISH VERSION

© 2022 Rotasiasia.com

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler destinasi wisata dunia destinasi wisata terbaruBarak ID