Topsumutpress.com – Seorang dosen berinisial WJ (47) ditangkap saat akan melayat jenazah Sulaiha Djafar (41) yang merupakan teman kantornya.
Dosen salah satu perguruan tinggi negeri di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan tersebut jadi terduga pembunuh teman kantor yang sedang dilayatnya.
Dirkrimum Polda Sulsel Kombes Pol Indra Jaya mengatakan pelaku diamankan di RS Bhayangkara Polda Sulsel saat hendak melayat jenazah korban bersama para pegawai lain sekantornya.
“Pada saat pelaku datang ke tempat tersebut dengan tujuan untuk melihat jasad korban di rumah sakit,” ungkapnya. Demikian dilansir detik.com.
Jenazah Sulaiha ditemukan warga Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, dalam sebuah mobil berwarna biru, Jumat (22/3), sekitar pukul 08.00 Wita.
Saat ditemukan, leher mayat tersebut tersangkut sabuk pengaman. Sedangkan dompet dan uang korban masih utuh. Korban diketahui istri pejabat Dinas Kehutanan Pemkab Barru, dan memiliki 3 orang anak.
“Penyebab kematian tidak wajar dugaannya pembunuhan,” ujar Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Kombes Farid Amansyah, pada Jumat (22/3/2019).
Motif Pembunuhan
Informasi lainnya, motif WJ (47) diduga nekat menghabisi nyawa istri pejabat Dinas Kehutanan Pemkab Barru itu karena terlibat cekcok masalah pekerjaan.
“Dari hasil penyelidikan dan interogasi dari terduga pelaku, dia mengatakan ini hanya masalah pekerjaan di kantor,” ujar Panit Resmob Polda Sulsel, Ipda Sunardi, pada Sabtu (23/3/2019).
Sunardi mengungkapkan Sulaiha diketahui sebagai teman sekantor pelaku. Mereka sebelumnya berada di dalam mobil yang sama dari Jalan Sultan Alauddin, Makassar, menuju Kabupaten Gowa untuk menyelesaikan masalah cekcok mereka di kantornya.
Bukannya membaik, dalam perjalanan tersebut keduanya justru semakin terlibat perselisihan hebat. Hingga akhirnya pelaku naik pitam dan memutuskan menghabisi nyawa Sulaiha.
“Yang bersangkutan pada saat di perjalanan menghentikan mobilnya di (Jalan) Macanda, Kabupaten Gowa. Korban tiba-tiba mendorong kepala terduga pelaku. Pada saat itu juga pelaku langsung kalut merespons mencekik korban dua kali. Saat itu pelaku merasa korban melawan hingga pelaku mencekik korban sampai mengembuskan napas terakhirnya,” jelas Ipda Sunardi. (*/tsp)