Para petugas kepolisian pun tak semudah itu percaya. Mereka kian curiga, lantaran isi percakapan di HP yang sudah menjurus ke mesum.
“Kalau ke tempat-tempat seperti ini sudah negatif ini. Sudah enggak benar. Ini chat-nya,” tegas aparat yang lain.
“Enggak pak, saya bukan cowok macam itu. Cuma aku chat, cuma chat-chat aku ya pak. Sumpah demi Allah aku enggak pernah kayak gitu pak,” tukasnya membela diri.
Selama proses interogasi, tiba-tiba gadis berkerudung itu meminta izin untuk buang air kecil.
“Sudah 12 tahun, enggak mungkin aku (mesum),” bela si pria lagi.
“Bang aku mau kencing ya,” tukas si wanita memecah pembicaraan.
Tak diduga tiba-tiba ada kain terjatuh. Selain itu ada celana putih bergambar dan berenda yang menjadi bukti baru.
“Enggak. Kau merampot kau (berbohong). Hei jangan, kau nahan anok. Kau itu, celana kau pegang itu. Jangan celana dia bang, dia enggak pakai celana dalam. Bawa ke kantor saja bang,” pungkasnya.
Gadis itu tak dapat berkutik. Sementara pacarnya masih terus berusaha membela diri. Ia mengaku bahwa pihak cewek yang meminta dan mesum duluan.
“Sumpah demi Allah pak aku enggak pak. Memang dia, dia nak main. Tanyalah sama dia pak. Demi Allah pak dia memang. Saya enggak muncul sama sekali. Cuma dia mesum. Saya pakai celana dalamlah pak,” kata si pemuda.
“Coba buka (tarik sarung). Ini kau enggak pakai kolor ini. Kau niatnya sudah aneh ini, sudahlah bawa kantor. Sama BB (barang bukti) itu sekalian masukkan plastik,” tegas sang aparat. (*)