Topsumutpress.com – Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bukan hanya Remigo, KPK juga mengamankan kepala dinas, pegawai negeri sipil dan pihak swasta. 2 orang ditangkap di Jakarta dan 4 orang di Medan.
Informasinya, OTT yang digelar pada Minggu (18/11/2018) itu, disebut terkait dugaan suap proyek di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Pakpak Bharat.
Sebelum diamankan, Pria kelahiran Medan 6 September 1968 mengenyam pendidikan SD hingga SMP di Jember, Jawa Timur, Lanjut, SMA di Bandung. Demikian dilansir okezone.com.
Remigo merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta. Selapas lulus dari Trisakti, Remigo Pendidikan ke La Trobe University, Melbourne, Australia.
Sebelum pengangkatan Bupati Pakpak Bharat periode pertama pada 2010-2015, Remigo lebih dulu menjadi wakil bupati kabupaten yang melakukan proses pergantian antarwartu (PAW) pada 2008.
Saat itu, Muger Herry Imanuel Berutu, Bupati Pakpak Bharat definitif pertama sejak kabupaten itu dimekarkan pada 2003, meninggal dunia. Muger merupakan abang kandung Remigo.
Setelah Muger meninggal dunia, Makmur Berasa yang merupakan pasangan di Pilkada, naik jadi Bupati Pakpak Bharat. Remigo kemudian diangkat jadi wakil bupati. Ini tidak lepas dari kuatnya pengaruh keluarga Remigo di Pakpak Bharat.
Karir Remigo terus menanjak. Dia memenangkan Pilkada Pakpak Bharat 2010, berpasangan dengan Maju Ilyas Padang. Masa jabatan jelang masa pertama, Remigo kembali bertarung di Pilkada Pakpak Bharat 2016.
Diusung sejumlah partai politik sebagai petahana, Remigo menang telak dari dua pasangan calon independen. Duet Remigo dan Maju Ilyas kembali bermain Pakpak Bharat untuk periode kedua.
Selama berpengalaman bupati, Remigo beberapa kali meraih Penghargaan. Dia juga sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pemerintah Seluruh Indonesia (Apkasi). (*/tsp)