Topsumutpress.com – Tiga orang siswi SMPN 25 Semarang tenggelam saat ujian praktik berenang.
Mendalami kasus tersebut, polisi mintai keterangan pengelola dan pihak sekolah.
“Sekarang yang diperiksa penjaga di kolam,terus sama saksi-saksi yang melihat,” ujar Kapolsek Semarang Utara Kompol I Made Sapru di kantornya, Sabtu (16/2/2019).
Sapru melanjutkan, polisi juga akan meminta keterangan dari pihak sekolah. Termasuk dua guru pengawas yang ada di lokasi kejadian.
“Pihak sekolah belum (diperiksa), tadi ada dua guru pengawas. Pemeriksaan bergantian, (pihak sekolah belum diperiksa karena) masih antre,” imbuhnya.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa ini.
“Didalami SOP di kolam renang, berapa kapasistas maksimal pengunjungnya, apakah jumlah siswa sebanding dengan jumlah guru pendamping,” pungkas Sapru.
“Kita masih dalam lidik data awal saksi yang melihat jumlah korban tiga. Kronologi, ini belum kesimpulan,” ujarnya.
Sebelum dikabarkan, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB di kolam renang Paradise Club Jalan Utari I, komplek perum Indrapsata, Semarang Utara.
Kapolsek Semarang Utara Kompol I Made Sapru mengatakan saat kejadian ada 148 siswa peserta ujian.
Namun dalam kegiatan itu hanya ada 2 pengawas dan para korban tidak terpantau saat terpisah dari rombongan.
Ketika ada pengunjung kolam renang serta teman korban mengetahui kondisi korban tak bernyawa di kolam, evakuasi segera dilakukan.
Jenazah langsung dibawa ke RS Wira Bakti Tamtama (RST) dan kemudian dimakamkan keluarga.
Dari informasi yang diperoleh, korban bernama Jibran (15) warga Kuningan, Mutia (15) warga Bandarharjo, dan Tasa (16) warga Banowati, Bulu Lor, Kota Semarang. (*)
Sumber : detik.com