Karena pria tersebut sulit untuk dijatuhkan, akhirnya polisi menggunakan peluru merica. Hal ini dilakukan supaya pria gondrong yang sebelumnya mencoret-coret beberapa tempat ini bisa dilumpuhkan. Peluru merica diarahkan ke bagian wajah dan akhirnya berhasil. Terlihat dia sedang mengucek mata beberapa kali sebelum ditangkap.
Namun, sebelum penangkapan ini dilakukan sudah ada koordinasi terlebih dahulu bersama beberapa pihak. Beberapa pihak dari keluarga, muspika, dan warga sekitar sepakat untuk menangkapnya. Meskipun begitu, pihak kepolisian sendiri tidak akan menempatkannya di sel. Dia dibawa ke RSJD untuk membenahi dan rehabilitasi pelaku.
Sebelumnya, beberapa tempat telah dicoret-coret dengan samurai. Isinya bervariasi dan ada yang bernada provokasi. Namun, setelah diselidiki ternyata pelaku merupakan warga asal Kedungan, Pedan. Dia menjadi gila karena depresi sering berobat namun tidak mendapatkan hasil. Akhirnya dia stres dan depresi hingga menyebabkan kepanikan warga.
Mengalami Depresi Berlebihan Akibat Sering berobat Namun Tidak Ada Hasilnya
Dari keterangan keluarga, pria berinisial AG tersebut depresi berat akibat sering berobat namun tidak mendapatkan hasil. Akhirnya dia depresi dan menjadi seperti saat ini. Kondisi ini membuat warga sekitar takut mendekati AG. Apalagi dengan samurai panjang ditangannya yang bisa melukai siapa saja.
Pihak keluarga sendiri sudah sepakat untuk membawa AG ke RSJD demi menghindari kekacauan kembali. Terlebih lagi sebelumnya tidak ada ODGJ yang menimbulkan masalah seperti AG. Jika dibiarkan warga akan merasa takut keluar rumah. Keluarga sendiri juga sudah kewalahan karena sering keluar masuk RSJ.
Sebelumnya, AG sudah sering keluar masuk RSJ namun tidak mendapatkan hasil. AG pernah dibawa ke RSJD Klaten, RSJD Solo dan Pakem namun tidak membuahkan hasil. Rencananya, AG akan dibawa ke RSJD Purworejo dengan harapan AG bisa direhabilitasi dan disembuhkan. [bgze]