Rotasi Asia ID – Warga yang nekat mudik saat pandemi covid-19 akan dikarantina di sebuah rumah hantu. Rumah hantu yang dijadikan tempat karantina warga yang membangkang aturan larangan mudik ini, adalah berasal dari sebuah bangunan terlantar yang diyakini sebagai sarang mahluk halus.
Sebelum dijadikan tempat menampung para pemudik, sebuah bangunan telah disiapkan dengan cara diberi lukisan mahluk halus khas Indonesia, seperti pocong dan kuntilanak.
Baca Juga: Kondom Selingkuhan Tertinggal di Kelamin Istri, Suami Kaget dengan Alasannya
Tempat ini diharapkan dapat menimbulkan efek takut bagi warga yang nekat mudik saat pandemi dan membandel melanggar aturan larangan Lebaran 2021, tepatnya pada 6-17 Mei 2021.
Lokasi rumah hantu ini berada di Sragen, tepatnya di Desa Sepat, Masaran, Jawa Tengah ini adalah sebagai antisipasi yang mudik duluan oleh Pemerintah Desa setempat.
Kepala Desa Sepat, Mulyono mengatakan rumah hantu disiapkan bagi pemudik khususnya warga Sepat.
Bukan hanya sekedar memberikan efek takut, warga setempat menganggap bangunan itu memang berhantu. Nantinya bagi warga mereka yang nekat mudik lebaran akan dikarantina selama 14 hari di tempat itu.
“Pemerintah sudah melarang mudik mulai tanggal 6-17 Mei 2021. Jadi kita mengawali dulu sebagai antisipasi yang mudik duluan,” kata Mulyono dilansir Kompas.com, Jumat (23/4/2021).
Menurut Kepala Desa Sepat, ada ribuan warga desa itu yang saat ini tengah berada di perantauan. Mereka biasanya selalu pulang kampung setiap tahun pada Lebaran.
Namun karena masih pandemi Covid-19, pihaknya pun meminta warga Desa Sepat yang masih di perantauan agar tidak mudik Lebaran.
“Nanti kalau masih ada yang bandel mudik kita jemput karantina 14 hari di rumah hantu,” ungkap Mulyono.
Mulyono mengatakan baru menyediakan sebanyak empat tempat tidur di tempat karantina rumah hantu.
Baca Juga: Sedang Hamil, Cici Pergoki Calon Suami Serumah dengan Waria Jelang Hari Pernikahan
Selama pelaksanaan karantina semua kebutuhan logistik akan disediakan dari pemerintah desa dan Satgas Jogo Tonggo.
“Hari ini tadi kita bersih-bersih bersama relawan Jogo Tonggo PPKM mikro dan habis selesai penataan. Besok sudah bisa ditempati untuk karantina,” kata Mulyono. [ra]