Topsumutpress.com – Di Indonesia, khususnya di daerah Siantar-Simalungun jalan berlobang yang tak kunjung diperbaiki akan ditanami pohon, atau dijadikan ‘Kolam Pancing’.
Di Inggris, tepatnya di daerah Lincolnshire, jalan berlubang dijadikan tempat berfoto-foto karena jengkel setelah keluhan jalan berlobang tak mendapat respon atau tak kunjung diperbaiki.
Seperti dikutip dari mirror.co.uk, pada Kamis (14/06/18). Penduduk Lincolnshire, Samantha Eldon mengatakan, ‘ratusan’ keluhan yang dibuat tentang jalan berjulukan ‘lorong berlubang’ telah jatuh di telinga yang tuli.
Samantha mengeluh mereka (lobang-lobang di jalan) sekarang menjadi begitu besar sehingga dia sekarang dipaksa untuk berkendara ke tepi ladang di sekitar mereka untuk menghindari kerusakan pada mobilnya.
Samantha mengatakan kepada Lincolnshire Live : “Mereka mulai pada awal musim dingin dan mereka secara bertahap menjadi semakin buruk”.
“Saya sedang berjalan-jalan bersama keluarga dan kami pikir kami akan berfoto bersama anggota keluarga saya yang diletakkan di samping mereka hanya untuk menunjukkan betapa buruknya itu,” sambungnya.
“Saya berasal dari selatan dan saya ingin menunjukkan semua keluarga saya kembali ke rumah yang mengeluh tentang lubang apa yang harus kami hadapi setiap hari,” kesalnya.
Samantha mengatakan dia tahu jalan berlubang “seperti punggung tangannya” dan mengklaim bahwa satu “sedalam pergelangan kakiku”.
Banyak pengendara disarankan untuk lebih hati-hati menghindari k
lobang. Tunangan Samantha Alexander Lovell dan putranya yang berusia empat tahun, Thomas Robinson, keduanya ambil bagian dalam pemotretan.
Samantha menambahkan: “Mereka sangat berbahaya dan sesuatu hanya perlu dilakukan tentang mereka. Seseorang bahkan menggambar tanda jalan untuk menyebut bentangan jalan ‘lorong lubang panci’, yang saya anggap benar-benar lucu.”
Para pejabat di sana telah berurusan dengan sejumlah besar keluhan berlubang dan laporan di seluruh daerah itu dalam beberapa bulan terakhir, sebagian karena cuaca buruk pada awal tahun, yang memperburuk kondisi banyak jalan. (*)