Topsumutpress.com – Pernyataan sejumlah pedagang sayur-mayur di Pasar Pagi Jalan Mufakat Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara, yang menyatakan tratak dekat rumah mereka berjualan disewakan, dibantah para pemilik tratak tersebut.
Baca juga : Di Atas Parit, Lapak Jualan di Pasar Pagi ini Disewakan Rp 200 Ribu/Bulan
“Tidak benar tratak itu disewakan. Kalau disewakan bukan 200 ribu. Tapi, itu sekedar bayar penerangan lampu supaya jalan di samping rumah kami terang. Kalau sewa 200 ribu, itu terlalu murah,” ujar Erida br Sirait, pemilik tratak kepada wartawan saat menyambangi kantor redaksi Siantar 24 Jam di Jalan Sipirok, Kecamatan Siantar Barat, Kamis (31/1) sekira jam 18.25 WIB.
Penerangan disebutkan untuk menjaga situasi sekitar Jalan Mufakat yang rawan aksi pencurian. Bahkan, ada saja yang menjadikannya sebagai lokasi mengkonsumsi narkoba.
“Jadi jangan dibilang disewakan. Kami pasang lampu untuk keamanan kami dan keamanan warga yang lewat di daerah rawan itu,” ujar boru Sirait.
Lebih lanjut dijelaskan, tratak didirikan dengan beberapa lembar seng untuk penadah hujan air agar tidak merembes ke dinding rumah.
“Mereka hanya enam orang dan terlalu mengada-ada. Kenapa yang lain tidak keberatan,” ujarnya setengah bertanya.
Kemudian, soal pernyataan bahwa pemilik tratak pernah menyebar kotoran manusia di sekitar lokasi lapak juga dibantah. Sebaliknya, ada pedagang ketahuan menyiram samping rumah mereka pakai minyak tanah sekitar jam 2.30 WIB dini hari. Kemudian, ada juga ditemukan jeruk purut dan telur busuk.
“Telur busuk itu ada kami bawa, mau kita lihat? Lagi pula untuk apa mereka sebar minyak tanah dan jeruk purut. Apa kami mau didukun-dukuni? Kami tak percaya itu, kami lebih percaya sama Tuhan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa soal adanya mobil yang parkir di sekitar lapak tersebut karena memang tidak ada lahan parkir. Bukan untuk menghalangi orang yang berjualan di badan jalan. Sedangkan berjualan di badan jalan jelas dilarang.
Terkait dengan adanya surat panggilan dari Satpol PP, pemilik tratak tersebut mengatakan sudah mereka penuhi dan tak ada masalah. Bahkan, ketika diterangkan yang sebenarnya, satpol PP dikatakan bisa mengerti dan paham bagaimana kondisi sebenarnya.
“Jadi, janganlah mereka mengada-ada. Kami sebenarnya sudah begitu toleran. Apalagi selama ini lahan tempat mereka berjualan itu banyak kotoran manusia dan bau pesing. Parit tersumbat karena sampah. Jadi waktu kami pasang tratak dan pasang lampu, sekarang aman dan bau pesing sudah hilang, lingkungan samping rumah kami jadi bersih,” ujar boru Sirait. (*/tsp)




