Dan untuk melengkapi hal tersebut, kata Hilman, pihaknya juga akan melakukan penandatangan perjanjian kerjasama tentang Kerjasama Pengembangan Ekonomi Daerah dengan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir.
“Dapat kami sampaikan bahwa mengawali penandatanganan ini, kami telah melakukan berbagai rangkaian kegiatan. Pertama diskusi lintas pemangku kepentingan yang
telah dilaksanakan sejak Juli – September 2018. Dimulai dari stakeholders di tingkat
Kabupaten/Kota, Provinsi Sumatera Utara, BPODT hingga Gubernur Sumatera Utara,” ungkapnya.
Kedua, lanjut Hilman, saat ini pihaknya juga sedang mengembangkan berbagai spot atraksi di kawasan Danau Toba, diantaranya adalah Desa Sigapiton yang dikembangkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, dan Desa Muara Sibandang yang dikembangkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga.
“Pengembangan spot atraksi dimaksud akan dititikberatkan pada kekuatan lokal setempat, serta melibatkan partisipasi aktif warga, seperti Desa Sigapiton dengan basis pertanian dan Desa Muara dengan basis kerajinan ulosnya. Ke depan, kami juga berkomitmen menambah
pengembangan spot atraksi lainnya di Kabupaten Samosir,” bebernya.
Ketiga, lanjut Hilman, dalam rangka penguatan promosi, pihaknya bekerjasama dengan PT Hagatekno Mediata Indonesia melaksanakan pelatihan kepada pelaku industri pariwisata khususnya pelaku usaha, blogger, vlogger/influencer serta seluruh pihak terkait agar dapat menciptakan konten kreatif melalui platform digital Toba Smile.
“Pelatihan akan diberikan kepada 400 orang peserta dan dilaksanakan dalam 3 seri yaitu seri yaitu Seri Tuktuk-Samosir, Seri Balige, dan Seri Kota Medan,” ujarnya.
Keempat, kata Hilman, untuk memperkuat layanan sistem pembayaran, BI bekerjasama dengan 4 bank, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BCA berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan sistem pembayaran digital di kawasan
destinasi pariwisata Danau Toba.
“Pada kesempatan ini, sebagai wujud komitmen dimaksud, 4 bank akan memberikan fasilitas EDC (mesin Electronic Data Capture yang berfungsi untuk menerima pembayaran dari pelanggan ke toko menggunakan kartu, baik itu kartu kredit maupun kartu debit) kepada 20 merchant di area wisata Danau Toba,” katanya.
Kelima, sambung Hilman, dalam rangka mendukung clean money policy (kelancaran sistem pembayaran diejawantahkan dengan terjaganya uang tunai yang beredar di masyarakat dan dalam kondisi layak edar) dan peningkatan edukasi masyarakat, pada hari ini juga kami telah memfasilitasi kegiatan kas keliling di Desa Sigapiton yang disertai dengan kegiatan edukasi ciri-ciri keaslian uang rupiah.
“Terlepas dari apa yang Bank Indonesia lakukan, tentu masih banyak tantangan yang perlu kita benahi agar Danau Toba menjadi destinasi pariwisata berkelas dunia. Untuk itu, kami berharap sinergitas antar lembaga, instansi pemerintah, institusi perbankan serta Badan Otoritas Danau Toba dapat terus diperkuat,” tegasnya. (*/tsp)