Rotasiasia.com – Lelah dengan dunia kekinian yang terlalu ajaib dan terlalu maya? Saatnya Anda berwisata ke Pulau Nias dan merefresh diri dari penat dan lelah dunia kekinian.
Anda benar-benar harus merefresh diri dan menyadari bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah, termasuk dunia wisatanya yang tidak membosankan.
Negara maritim adalah salah satu julukan dunia bagi Indonesia yang patut dibanggakan. Ribuan pulau menunggu untuk Anda sambangi, salah satunya adalah Pulau Nias.
Berwisata ke Pulau Nias
Alih-alih mengenal Indonesia, Anda bahkan akan disuguhkan dengan wisata yang memukau dan tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Seperti apakah Pulau Nias dan apa saja aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan disana? Berikut ulasannya:
Menilik sejarah masyarakat Nias
Pulau Nias dulunya adalah pusat perdagangan budak bagi pedagang Arab, Portugis dan China. Mereka biasanya masuk melalui Aceh dan sekitarnya.
Tidak ada yang tahu persis, sejak kapan ada penghuni di Pulau dekat Sumatera ini. Sejarahnya, mereka lahir dari sungai Gomo, tempat 6 Dewa Nias yang dipercaya disana.
Masyarakat nias terkenal keras dan kuat
Pernah melihat budaya lompat batu fahombe yang terdapat di gambar mata uang rupiah. Itu berasal dari Pulau Nias ini. Pulau paling besar diantara sekitar 27 pulau kecil di sekitar Sumatera Utara.
Lompat batu tersebut dulunya digunakan untuk melompati pagar desa lain ketika berperang. Setiap desa yang berperang biasanya membuat pagar setinggi 2 meter. Kini fahombe atau lompat batu bahkan menjadi tes kedewasaan bagi seorang laki-laki warga nias.
Wisata kuliner khas dan langka
Lalu apa saja makanan-makanan yang ada di Nias ini? Apakah sama dengan yang ada di pulau-pulau lain? Nias masih menganut hierarki di tengah masyarakatnya. Setidaknya ada 12 kasta yang ada di Nias.
Kasta bangsawan tertinggi adalah balugu. Masyarakat yang ingin mencapai kasta tersebut harus menjalani ritual dan mengadakan pesta berhari-hari bahkan berminggu-minggu dan menyembelih ribuan babi untuk dimakan bersama.
Maka jangan heran jika makanan khas di Nias ini kebanyakan babi. Bagi Anda yang muslim, patut wasada memang sebelum mampir ke kedai atau restoran di sana. Banyak sekali olahan babi yang ditawarkan sepeti harinake (babi cincang) dan ni’owuru (daging babi diasinkan).
Namun jangan khawatir, sebenarnya banyak lagi makanan khas yang halal dan bisa Anda coba disana. Coba cicipi boboto, fillet ikan kakap atau ikan karapu yang sudah diawetkan 2 malam, kofo-kofo (daging ikan diparut dan dijemur), godo-godo (ubi diparut, dibentuk bulat, direbus dan ditaburi kelapa) dan masih banyak yang lain.
Atraksi lompat batu dan tari perang
Berkunjunglah ke desa Bawomatauo utnuk melihat atraksi lompat batu. Batu setinggi 2 meter disediakan untuk atraksi yang sangat menabjubkan ini.
Anda yang ingin mencobanya, juga bisa berlatih pada batu-batu kecil disekitarnya. Jika memang merasa mampu, Anda pun sebenarnya boleh mencoba langsung ke batu setinggi 2 meter tersebut. Berani mencobanya?
Di desa Hilisimae, ada pula budaya asli Nias yang sangat mistis, tari perang tradisional. Penarinya menggunakan kostum tradisional Nias yang dibuat dengan bahan alami.
Biasanya ditambah juga dengan bulu burung berwarna cerah yang diikatkan di kepala. Tarian ini seperti memberi semangat bagi laki-laki asli Nias yang sedang atau selesai berperang.
Selancar kelas dunia
Jauh dari dunia kekinian, di pulau kecil ini Anda akan menemukan wisata selancar kelas dunia. Bagaimana tidak, biasanya banyak peselancar handal dunia sengaja datang ke Indonesia hanya untuk menaklukan ombak di Pulau Nias ini. Bahkan mereka menyebut Pulau Nias sebagai surganya peselancar di seluruh muka bumi.
Pantai Lagundri menjadi saksi keindahan alam tersebut. Alih-alih berselancar, para wisatawan juga disabut dengan alam yang memukau disana.
Pasir putih kemerahan, laut yang memerah kala senja dan ombak yang tidak berhenti berdentum. Hingar bingar dunia kekinian benar-benar akan memudar dan hilang dari kepala ketika Anda menginjakkan kaki di sana.
Wisata prasejarah ala Nias
Nias adalah pusat kebudayaan megalitikum tertua di Indonesia. Jika Anda pergi ke sekotaran Gomo, batu-batu ukiran terbaik bisa Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh. Jika di kota besar Anda akan dibandrol dengan harga melejit.
Disini, selain terjamin keasliannya, Anda akan dimanjakan dengan harganya yang jauh dibawah rata-rata. Selain itu, museum nias juga menggambarkan kebudayaan batu megalitikum yang masih sangat kental di Nias.
Anda benar-benar akan sangat mencintai Indonesia usai berkunjung ke sana. Selamat berwisata! (*)