Topsumutpress.com – Peristiwa yang mengakibatkan Bripda M Fatur Rahman Ismail meninggal dunia masih diselidiki Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sultra.
Penganiayaan yang mengakibatkan Bripda Fatur meninggal dunia diduga bermotif cemburu. Seperti disampaikan Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto ketika dikondirmasi awak media melalui telepon.
Baca juga : Dianiaya Senior di Barak Dalmas, Seorang Bintara Polda Sultra Meninggal Dunia
“Jadi apa, salah pengamanlah. Jadi ya kecemburuanlah. Kecemburuan dari yang bersangkutan seniornya,” ucap Iriyanto tanpa merinci mengenai apa kecemburuan tersebut. Demikian dikutip dari zonasultra.com, pada Selasa (4/9/2018).
Baca juga : Meninggal Dianiaya Senior, Bripda Fatur Dimakamkan di Kampungnya, 14 Saksi Diperiksa
Sebelumnya, kepada awak media, Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhartd mengatakan ke 14 saksi yang diperiksa ialah 4 personil piket propam, 9 personil sabhara dan 1 ahli dari dokkes.
“Empat belas saksi sudah diperiksa, dan dua terduga pelaku sudah diamankan,” katanya.
Untuk diketahui, hasil visum dan autopsi terhadap jenazah korban ditemukan retak pada tulang rusuk sebelah kiri pada tulang rusuk nomor 7.
Kemudian ada jejas kemerahan pada pembungkus jantung, jejas kemerahan pada permukaan jantung, terdapat resapan darah pada otot perut bawah.
Luka memar dan adanya retak pada tulang rusuk sebelah kiri menyebabkan terjadinya gangguan jantung akibat trauma tumpul yang keras dan kuat (Commutio Cordis). (*/tsp)