Topsumutpress.com – Danau Toba yang rencananya akan dijadikan tempat wisata bertaraf internasional, tampaknya ibarat jauh panggang dari api. Bagaimana tidak, meski pemerintah tengah gencar-gencarnya melakukan upaya pengembangan di wilayah ini, namun masih saja terlihat kotor.
Pecinta Lingkungan Danau Toba Kabupaten Samosir, H Sihaloho mengatakan Dirjen Sumber Daya Air melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera II, sudah melakukan pembersihan eceng gondok di kawasan Danau Toba melalui rekanan, PT. Citra Mulia Perkasa Abadi, dengan anggaran Rp.3.968.478.000,-. Menurutnya, rekanan itu asal jadi dan tidak maksimal dalam melaksanakan pekerjaannya.
“Badan Balai Sungai Provinsi Sumatera Utara harus bertanggungjawab dan segera lakukan monitoring ulang perihal eceng gondok yang masih banyak di sekitar perairan danau toba di Kecamatan Pangururan, Kecamatan Harian, dan Kecamatan Sitio-tio,” terangnya.
Pantauan di lokasi, Jumat (9/2), tak hanya sampah plastik dan organik yang mendominasi perairan itu, di danau yang dijuluki Monaco of Asia itu juga terdapat banyak eceng gondok meski biaya pembersihan danau menelan dana hingga Rp 4 miliar.
Ironisnya, pemandangan tak layak tonton itu berada persis di depan rumah dinas Bupati Kabupaten Samosir, hingga membentuk seperti pulau-pulau kecil di tengah, di pinggiran hingga di belakang RSUD dr Hadrianus Sinaga, Pangururan.
Menanggapi hal tersebut, H Sihaloho bersama warga lainnya berencana akan melaporkan hal tersebut ke pihak berwenang. (Sumber jurnalx.com)