Topsumutpress.com – Hampir di setiap peristiwa musibah kebakaran, pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kota (Pemko) Siantar, mendapat kritik dan bahkan cemoohan dari masyarakat.
Betapa tidak, dari 5 armada mobil Damkar milik Pemko Siantar, hanya 1 armada yang benar-benar laik operasi. Seperti disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Damkar Pemko Siantar, Josua Sihaloho, pada Jumat (20/07/2018).
“Damkar kita ada 5 unit, 3 unit yang berisi 4 ribu liter (ton) pengadaannya tahun 2000 dan tahun 2003. 2 unit lagi berisi 8 ribu liter, pengadaan tahun 2004 dan tahun 2014,” beber mantan Kabag Tapem Pemko Siantar tersebut.
Meski sudah tergolong lama, kata Josua, mobil itu masih tetap laik operasi karena pihaknya tetap berupaya maksimal melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap kelima mobil Damkar itu.
Sebab, lanjut Josua, bila pihaknya tidak maksimal melakukan perawatan dan pemeliharaan, maka kekecewaan masyarakat terhadap Damkar Pemko Siantar akan semakin besar. Damkar Pemko akan selalu jadi bahan cemoohan.
“Jujur, di setiap ada bencana kebakaran, kita selalu was-was bila armada kita mendadak rusak di lapangan. Karena, seyogianya, untuk pemakaian kendaraan dinas, sekali lima tahun sudah harus diremajakan,” cecar Josua yang berharap agar mobil Damkar Pemko diremajakan.
Pada kesempatan itu, Josua menyebutkan bahwa melihat perkembangan Kota Siantar dan bagunan-bangunan yang bertingkat di Kota Siantar, Kota Siantar sudah layak memiliki mobil damkar tangga (Skylift).
“Tahun 2017 sudah kita usulkan pengadaan Skylift, dan sudah masuk renstra. Tapi karena keterbatasan anggaran, pengadaan mobil itu belum bisa terealisasi,” tutur Josua yang kemudian menyebutkan bahwa Pemko Siantar juga sudah selayaknya menambah armada.
“Dan mengingat perkembangan kota dan jumlah penduduk, sudah selayak kita menambah armada, serta membuat pos atau tandon pengisian air di kecamatan, supaya tidak terlalu lama waktunya untuk pengisian ulang,” sambungnya.
Josua juga menyebutkan bahwa saat ini pihaknya berharap agar Alat Perlengkapan Diri (APD) yang tahan panas seperti helm, jaket dan sepatu serta sarung tangan, dilengkapi demi keselamatan petugas Damkar.
Mengenai kesiapsiagaan petugas Damkar, Josua mengatakan bahwa kesiapsiagaan anggotanya saat ini sudah sangat bagus. Buktinya, begitu pihaknya mendapat informasi kebakaran dalam kota, paling lama 20 menit anggotanya sudah tiba di lokasi.
Disinggung mengenai adanya kebocoran air dari mobil Damkar di setiap ada kebakaran, kata Josua, itu karena Damkar Pemko menggunakan mesin tempel, sehingga air itu memang harus keluar, untuk jadi pendingin mesin tempel. (n70)