Rotasiasia.com – Desa Jangga adalah sebuah desa dekat Danau Toba yang benar-benar bisa menunjukkan hampir seluruh budaya Sumatera Utara yang hingga kini dihidupi oleh mereka dan merupakan destinasi paling tepat bagi yang ingin belajar budaya khas Sumatera Utara.
Pernahkah Anda melihat pakaian adat Sumatera Utara atau rumah-rumah adat yang atapnya menjulang tinggi?
Anda bisa menikmatinya langsung dan bahkan berinteraksi dengan orang yang hingga sekarang masih menggunakan adat dan budaya di kehidupan mereka. Tentu saja, Anda harus terjun langsung ke salah satu desa yang berada di wilayah Sumatera Utara.
Lokasi dan Akomodasi ke Desa Jangga
Lokasi Desa Jangga ini adalah di tepi Gunung Simanuk Manuk. Anda yang datang dari mana saja akan sampai di Medan, kota terbesar terdekat dari sana. Usahakan waktu tiba di Medan pagi atau siang. Ini akan memudahkan Anda mencari transportasi lanjutan ke lokasi wisata. Carilah terminal terdekat di Medan dan cari bis ekspres untuk pergi ke Parapat. Parapat adalah desa wisata yang menyediakan banyak penginapan untuk wisatawan.
Anda akan sampai di Parapat 4-5 jam dari awal perjalanan Anda, Medan. Dari Parapat, carilah taxi atau mobil untuk mengantar Anda ke Desa Jangga. Anda akan diantar ke tepi Gunung Simanuk Manuk yang masih asli dan asri. Anda akan melalui Danau Toba dalam perjalanan ke Desa Jangga. Jarak atara Danau Toba dan Desa Jangga sendiri adalah 24 km. Jadi Anda akan cukup menikmati keindahan alam Danau Toba saat di perjalanan.
Suku
Desa ini sebenarnya adalah salah satu desa dari banyaknya desa asli Batak seperti Lumban Nabolon, Tonga-tonga Sirait Uruk, Janji Matogu, Siregar, Sigaol, Hubak Sihubak, Silalahi Toruan Muara dan Tomok Sihotang. Masyarakat yang hidup disana masih sangat asli dan tidak mebgikuti modernisasi seperti di Kota Medan dan sekitarnya. Maka tidak jarang jika ada beberapa orang yang hanya bisa berbahasa Batak saja tanpa mengerti bahasa Indonesia.
Tradisi