AKIBAT kelalaian saat berhubungan intim, nyawa janda Santi (49) wassalam akibat jatuh terjungkal hingga terbentur tembok. Santi menghembuskan nafas terakhirnya saat diajak kencan seorang oknum berinisial I (40) asal Pekanbaru, Riau.
Dikutip dari Poskota.co.id, Senin (24/1/2022), pertemuan Santi dan oknum bermula ketika janda asal Medan itu meminta tolong kepada sang oknum agar mencarikan pekerjaan untuk keponakannya, Ati (28).
Kemudian Santi dan Ati berangkat dari tempat tinggalnya di Medan menuju ke asrama tempat tinggal oknum itu yang tak jauh dari tempat tugasnya di Pelelawan.
Setibanya di asrama, ketiganya lalu berembug. Selanjutnya setelah Ati diminta melengkapi persyaratan kerja di salah satu perusahaan tempat relasi si oknum. Selang beberapa hari kemudian, Ati dipersilakan untuk pulang lebih dulu.
Tanpa curiga Ati pun kembali pulang ke Medan, sedangkan tantenya Santi menetap di asrama tempat oknum tersebut dengan alasan ada urusan pribadi. Ternyata urusan pribadi dimagsud adalah urusan hati alias suka sama suka.
Oknum yang istrinya sedang pulang ke kampung halaman, ini kemudian bebas mengajak Santi ‘tak pakai apa-apa’. Keduanya berhubungan intim dengan bebasnya menuntaskan gairah.
Ternyata Santi tak puas hanya naik ring satu ronde, minta nambah lagi di ronde kedua. Oknum juga tak bilang tak setuju. Janda Santi pun digaspol oknum sampai tubuh si janda jatuh dari ranjang dan kepalanya terbentur tembok. Janda Santi kemudian wafat di tempat.
Akibat kejadian itu, sang oknum kemudian diadili di Pengadilan Negeri (PN) Riau. Awalnya jaksa menuntut 5 tahun penjara, namun hakim hanya memvonisnya 1 tahun. Pertimbangannya, kematian korban Santi bukan karena penganiayaan, tapi akibat kelalaian terdakwa semata. [*]