Rotasiasia.com – Kabar tentang ditemukannya seorang anggota polisi korban Tsunami Aceh, menjadi isu hangat belakangan ini. Sebelumnya anggota polisi tersebut dikabarkan hilang.
Peristiwa Tsunami di Aceh tujuh belas tahun silam tepatnya Desember 2004 tersebut banyak memakan korban jiwa dan mengakibatkan kerugian yang besar. Pasca tsunami tersebut kota banda Aceh sempat mengalami kelumpuhan akibat tidak ada hal yang tersisa selain serpihan bangunan dan mayat yang ditemui sejauh mata memandang.
Beberapa sanak saudara yang sedang bekerja di Kota tersebut hilang kabar dan bahkan masih banyak yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya alias hilang. Rabu, 17 maret 2021 sebuah kabar mengejutkan datang dari korban tsunami di Aceh yang sempat dinyatakan hilang.
Asep yang sempat dikabarkan hilang pasca musibah tsunami Aceh melanda kini ditemukan di sebuah Rumah Sakit Jiwa di Aceh. Asep dahulu adalah seorang Polisi. Ternyata pihak keluarga Asep ternyata berada di Jawa Barat. Setelah mendengar kabar tersebut akhirnya pihak keluarga langsung terbang dari Jawa Barat untuk mengkonfirmasi.
Selanjutnya pihak Rumah Sakit Jiwa juga dikabarkan akan segera melakukan test DNA untuk memastikan apakah Asep yang disangka mirip dengan seorang polisi yang sempat dikabarkan hilang memang benar dirinya. Ia menjabat sebagai personel Polisi Republik Indonesia (POLRI) dari Brimob Resimen I Kedung.
Kronologi Ditemukannya Asep di RSJ
Sampai berita tersebut tersebar di media ternyata diawali dari pesan di grup WhatsApp. Bharaka Zainal Abidin atau dikenal sebagai Asep beredar di grup WA para personel Polisi Republik Indonesia. Kemudian para personel yang ada di Polda Aceh akhirnya melakukan pengecekan ke Rumah Sakit Jiwa yang dimaksudkan.
Setelah dilakukan pengecekan akhirnya pihak RSJ menceritakan bahwa pasien yang saat ini diduga adalah Asep sudah dirawat selama dua belas tahun. Pasien diduga Asep diantar Kepala Desa di Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya pada tahun 2009. Petugas tersebut juga mengatakan sempat mengembalikan ke desa namun ditolak oleh warga di daerah tersebut.
Tidak hanya diidentifikasi DNA nya, selanjutnya pasien yang diduga Asep ini juga akan melewati pemeriksaan sidik jari dan juga beberapa tanda lahir yang dimilikinya di sekitar tubuhnya. Hal tersebut juga dibantu oleh pihak keluarga untuk mengkonfirmasi apakah benar orang tersebut adalah sanak saudara yang sempat hilang saat terjadi tsunami di Aceh.
Berita grup di Whatsapp tersebut sempat viral dan membuat banyak media berbondong bonding mendatangi rumah sakit tersebut untuk menemui pasien yang diduga adalah Asep. Namun pihak Polisi enggan memberikan keterangan lebih lanjut karena sang pasien tidak menunjukkan ekspresi apapun saat diberitahu terkait kejadian tersebut.
Kronologi Singkat Asep di Detik-detik Tsunami
Pada saat detik detik tsunami akan memporakporandakan Aceh, Asep saat itu memiliki gelar Bhayangkar Muda. Pangkat yang dimilikinya adalah Ajun Brigadri Polis (Abrip). Ia juga merupakan tamatan dari Sekolah Tamtama Polri di tahun 1999/2000. Pada peristiwa itu terjadi dikabarkan Asep sedang menjalakan tugasnya di daerah Banda Aceh.
Di Desember 2004 silam, Asep sedang menjaga posko keamanan. Hal ini karena pada tahun terebut masih terdapat adanya konflik antar politik terhadap Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Kemudian ketika tsunami terjadi, seluruh petugas yang menjaga dan juga bangunan habis disapu oleh air yang datang dengan sangat ganas tersebut.
Sampai pada berita tersebut muncul di media Asep selalu dinyatakan hilang dan diberi gelar Abrip Anumerta Asep. Seluruh petugas yang sedang berjaga saat itu juga dinyatakan hilang tidak ada kabar. Kabar mengejutkan tersebut juga sekaligus sebagai kabar mengharukan para personel Polda Aceh apabila benar bahwa pasien tersebut adalah Asep. [bgze]