Perjalanannya ke Riyadh dilakukan karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi mengharuskan rute tersebut. Sebelum ke Oslo, kata Fathul, Ahmad Munasir sempat memberikan pidato kunci pada konferensi internasional di Jeddah.
Keluarga Ahmad Munasir yang telah mengetahui kabar tersebut langsung melaporkan peristiwa itu ke Polda DIY. Hingga kini baik pihak kepolisian, pihak kampus dan keluarga masih mencari tahu keberadaannya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul, Turkiye sudah berkoordinasi kepada pihak kepolisian setempat guna mencari keberadaan dosen UII tersebut.
Judha Nugraha sebagai Direktur Perlindungan warga negara Indonesia (WNI) juga mengatakan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul telah meminta bantuan kepada pihak bandara dan maskapai penerbangan untuk mencari keberadaannya.
Dikatakan Judha, kabar tentang hilangnya Ahmad Munasir telah diterima sebelumnya oleh KJRI Istanbul. “KJRI telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, pihak bandara dan maskapai untuk mencari keberadaan yang bersangkutan,” ujar Judha, Sabtu (18/2/2023).
Konsulat Jenderal RI Istanbul Imam Asyari juga mengatakan, selain pihaknya telah berkomunikasi dengan Imigrasi dan bandara, juga melakukan pencarian dengan menanyakan keberadaan dosen teknik itu kepada komunitas WNI yang berada di Istanbul. “KJRI juga sudah menanyakan kepada simpul-simpul masyarakat Indonesia di Istanbul,” kata Asyari. (*)