Topsumutpress.com – Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Pematangaiantar, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Horas Jaya (PHJ) dan PD Pembangunan Aneka Usaha (PAUS), dianggap cuma menimbulkan gejolak.
Padahal sejak di awal berdirinya sekitar 4 tahun lalu hingga sekarang, kedua BUMD tersebut, baik PD PHJ maupun PD PAUS, sudah menghabiskan dana APBD Kota Pematangsiantar sebanyak puluhan miliar.
Baca juga : Seleksi Direksi BUMD Pematangsiantar Dimulai, Komisi II DPRD Angkat Bicara
Pada momen penjaringan jajaran direksi yang baru saat ini, diharapkan bentuk kegagalan yang sebelumnya pernah terjadi dapat menjadi pelajaran. Seperti disampaikan anggota DPRD Kota Pematangaiantar, Kennedy Parapat, Rabu (6/9/2018) siang.
“Kita harapkan ke depan, panitia seleksi direksi tidak dintervensi oleh siapapun. Kenapa? Pertama, kita harus belajar dari kegagalan jajaran direksi sebelumnya, dalam memimpin kedua perusahaan itu,” cecar Ketua Partai Hanura Kota Pematangaiantar itu.
“Yang defenitif maupun itu pelaksana, mereka (jajaran direksinya) mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menurut ukuran kita menimbulkan persoalan. Oleh sebab itu, calon-calon hasil verifikasi timsel, harus memahami bagaimana prospek sebenarnya dari suatu perusahaan daerah,” sambungnya.
Saat itu, Kennedy mengingatkan kembali mengenai dasar pembentukan PD PHJ dan PD PAUS Kota Pematangsiantar. Menurutnya, ada tiga dasar pembentukan perusahaan daerah di Kota Pematangsiantar ini ada tiga.
“Pertama, membantu pemerintah melakukan proses percepatan pembangunan di kota pematangsiantar. Kedua, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui perusahaan daerah yang dibentuk, perusahaan itu orientasinya orientasi profit. Ketiga, mengurangi tingkat pengangguran di Kota Pematangsiantar,” bebernya.
“Dalam konteks PAD, dari awal terbentuknya sampai sekarang, perusahaan daerah belum pernah berkontribusi, yang ada hanya menimbulkan persoalan-persoalan. Tidak ada deviden atau PAD, malah menimbulkan gejolak, contoh tentang karyawan yang diangkat, tidak sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya lagi.
Oleh sebab itu, Kennedy berharap, dengan adanya calon-calon jajaran direksi, handaknya mereka memiliki integritas, memahami perusahaan agar bisa memanage perusahaan, dan mempunyai visi dan misi sehingga perusahan dapat menjadi perusahaan yang inovatif.
“Dan kita mengharapkan agar proses seleksi, bukan hanya kegiatan yang seremonial. Tapi harus benar-benar memikirkan kelangsungan perusahaan. Karena uang yang dalam empat tahun ini, kurang lebih diatas sepuluhan miliar terbuang sia-sia tanpa ada hasil. Baik untuk perusahaan maupun bagi pemerintah kota,” cecarnya.
Dalam menjalankan fungsi pengawasannya sebagai lembaga perwakilan rakyat, Kennedy berharap, agar DPRD dilibatkan dalam hal pelaksanaan seleksi jajaran direksi.
“Kita juga berharap agar orang yang mengisi jajaran direksi adalah orang siantar. Tapi kita juga tak keberatan dari luar siantar, asal jangan dipilih berdasarkan kedekatan-kedekatan atau karena loyalitas,” tukasnya.
Selanjutnya, sebagai salah satu bentuk transparansi, Kennedy juga berharap, agar profil para calon direksi dipublikasikan di media massa, supaya masyarakat tahu kapasitas para calon yang akan menduduki jabatan direksi di dua BUMD tersebut.
“Media juga kita harapkan agar ikut melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tahapan-tahapan seleksi jajaran direksi. Timsel harus terbuka kepada wartawan, agar bisa menginformasikannya kepada masyarakat, jangan nanti dilakukan seleksi tertutup. Karena kita tahu, wartawan tidak akan berpihak,” tandasnya.
Terpisah, Kabag Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah, Hamam Sholeh yang merupakan anggota Sekretariat Panitia Seleksi (Pansel) juga mempunyai harapan yang sama demi kebaikan kedua BUMD itu ke depan.
“Kita tentunya punya harapan yang sama agar hasil seleksi memunculkan mereka-mereka yang kelak mampu membawa perusahaan daerah pada kesuksesan. Dan untuk itu proses seleksi dilakukan melalui uji kepatutan dan kelayakan, selain persyaratan administrasi lain yang harus memang terpenuhi,” tuturnya.
“Kami juga mengajak untuk kita sama sama mengawasi proses seleksi yang berjalan sekaligus menggugah dan mengajak putra-putri terbaik kota pematangsiantar untuk ikut dalam proses seleksi ini,” sambungnya mengakhiri. (n70/tsp)