Topsumutpress.com – Suhanto Pakpahan menunjukkan kemampuannya dalam melakukan analisa terkait Kota Pematangsiantar pasca adanya pembangunan jalan tol.
Meski baru hitungan bulan menetap di Kota Pematangsiantar, penyandang gelar S2 dari Universitas Pertahanan Indonesia (UPI) itu sudah dapat memperkirakan bagaimana Kota Pematangsiantar ke depan, khususnya pedagang.
“Jangan sampai pedagang di Kota Pematangsiantar ini bernasib sama dengan pedagang yang ada di pasar bengkel. Pasca adanya jalan tol, omset pedagang di pasar bengkel drastis menurun, bahkan kabarnya sudah ada yang tutup,” ujarnya.
Menurut Calon DPRD Kota Pematangsiantar dari Partai Hanura nomor urut 2 di Daerah Pemilihan (Dapil) I, yang meliputi Kecamatan Siantar Utara dan Siantar Barat itu, untuk menyambut pembangunan jalan tol pemerintah daerah Kota Pematangsiantar harus berbenah.
“Jangan salahkan pembangunan jalan tolnya, tapi lihatlah bagaimana kesiapan pemerintah daerahnya dalam menyambut pembangunan itu,” tutur putra sulung mantan Deputi Badan Intelijen Negara (BIN) Hubungan Luar Negeri, Mayjen (Purn) Sumiharjo Pakpahan tersebut.
Hemat Suhanto, turunnya omset pedagang di Pasar Bengkel, lebih disebabkan tidak adanya alasan para pendatang atau calon pembeli untuk menyinggahi atau membeli sesuatu di pasar itu.
Untuk menghindari nasib yang sama di Pasar Bengkel, Suhanto berencana akan kembali membuka wacana soal pelepasan lahan eks kebun PTPN III di kawasan Tanjung Pinggir tersebut, bila dirinya duduk di kursi wakil rakyat, karena salah satu peluang untuk pengembangan Kota Pematangsiantar ada di Tanjung Pinggir.
“Kan nanti pintu tol di dekat tanjung pinggir, berarti wajah atau pusat Kota Pematangsiantar tidak Jalan Sutomo-Merdeka lagi, melainkan Tanjung Pinggir, disitulah nanti bagaimana membuat daya tarik agar pengunjung bersedia atau tertarik untuk singgah di kota ini,” katanya.
Hal inipun kata Suhanto sejalan dengan program utama dia yakni ekonomi kreatif, dimana dia berencana disana akan disajikan tempat-tempat jualan, makanan dan hiburan seperti musik.
“Nah kita hanya memanfaatkan lahan yang ada, untuk tempat-tempat berdagang, seperti menjual suvenir yang hasil kreasi dari UMKM (Usaha Menengah Kecil Mikro) kita, dan nanti ada tempat-tempat kuliner yang ada akan dibuatkan panggung musiknya (live music),”paparnya. (*/tsp)




