Topsumutpress.com – Ternyata, pelaku pembunuhan, Pirhot Manahan Nababan (46) yang memenggal kepala Rimson Sitorus (48) tetangganya dan menikam AKP Sayuti Malik Kapolsek Parongil itu sifatnya kasar.
Warga Desa Lae Ambat Kecamatan Silima Pungga-pungga Kabupaten Dairi Sumatera Utara itu juga dikabarkan pernah kuliah di Jakarta. Hal ini disampaikan Kepala Desa Lae Ambat, M Sitorus. Kamis (25/10/2018).
Dan ternyata, Pirhot Nababan yang kemudian tewas setelah diamuk massa sekampungnya itu, sering minum tuak di kedai tuak milik Rimson yang tak lain tetangganya. Demikian dikutip dari kompas.com.
Selain karena dendam lama terkait batas halaman rumah, pembunuhan itu juga terjadi karena persaingan usaha. Pelaku membuka usaha kedai kelontong, sedangkan korban yang awalnya hanya membuka kedai tuak akhirnya membuka kios kecil.
“Pelaku jualan rokok sama kerupuk, korban ikut jualan rokok dan kerupuk juga. Alasannya, banyak pelanggannya meminta dia juga jual rokok,” kata Kepala Desa Lae Ambat M Sitorus, Kamis (25/10/2018).
Para tetangganya banyak yang tak menyukainya karena sifatnya yang temperamental. Makanya, begitu diketahui dia menganiaya Kapolsek, warga yang sudah tersulut emosi langsung menghakiminya.
“Satu kampung ini saya jamin tidak ada yang cocok sama dia, orangnya kasar,” kata Sitorus lagi.
Berita sebelumnya Pirhot membunuh Rimson dengan parang dan belati. Mendapat informasi tersebut, Kapolsek Parongil AKP Sayuti Malik bersama beberapa personel turun ke lokasi. Disitu, Pirhot didapati masih memegang parang dan belati.
Sayuti lalu memintanya membuang senjata tajam itu, namun pelaku tak peduli. Sayuti kemudian memberikan tembakan peringatan ke udara, sontak pelaku melemparkan parangnya ke arah Sayuti. Reflek, Sayuti mengelak dan mengambil langkah mundur, namun dia terjatuh.
“Saat itulah pelaku menikam, kapolsek terkapar berlumuran darah. Warga yang melihat langsung menyerang, pelaku diamuk massa,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Kamis (25/10/2018).
Meski sempat mendapat perawatan medis, luka-luka yang dialami pelaku akibat diamuk massa membuatnya tewas pada Kamis (25/10/2018) subuh. (*/tsp)