Topsumutpress.com – Kota Pematangsiantar merupakan kota paling toleransi di indonesia, untuk itu mari tetap pupuk keberagaman dalam NKRI.
Kiranya dengan semangat Hari Toleransi Internasional ini dapat menambah motivasi menjaga kemajemukan, agar Siantar dapat Semakin Mantap Maju Dan Jaya.
Hal tersebut diungkapkan Walikota Pematangsiantar H Hefriansyah SE MM saat memberikan sambutan dalam Hari Toleransi Internasional yang baru pertama kali digelar di Kota Pematangsiantar. Rabu (21/11/2018).
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pematangsiantar, di Lapangan H Adam Malik itu, Walikota mengatakan sikap toleransi adalah bentuk pengakuan hak asasi manusia universal dan kebebasan fundamental orang lain.
“Dengan adanya keberagaman manusia, toleransi bisa menjamin kelangsungan hidup komunitas di setiap wilayah dunia,” tuturnya.
Menurut Walikota, toleransi adalah rasa hormat, penerimaan, dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya dunia yang beragam, bentuk ekspresi dan cara kita menjadi manusia.
Sebap ketidak tahuan tentang perbedaan budaya, agama dan etnis yang ada di sekitar dapat menyebabkan ketidakamanan.
“Maka dari itu dengan pendidikan, diharapkan adanya pemahaman yang lebih baik tentang tradisi dan keyakinan yang berbeda dan penerimaan yang lebih besar dari mereka,” ujarnya.
Oleh karena itu setiap negara bertanggung jawab untuk menegakkan hukum hak asasi manusia, melarang kebencian, dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
Negara juga harus memastikan akses yang sama bagi setiap orang terhadap pengadilan, komisaris hak asasi manusia atau Ombudsman, sehingga tidak ada orang yang main hakim sendiri dan menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan perselisihan.
Sebelum membacakan ikrar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kota Pematangsiantar, Drs HM Ali Lubis menyampaikan, bahwa tujuannya peringatan Hari Toleransi Internasional ini untuk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat atas pentingnya sikap toleran dalam menjaga hubungan diantara masyarakat.
Selain itu kegiatan ini juga sebagai penghormatan tanpa membedakan latar belakang ras, suku, agama, kepercayaan, warna kulit ataupun lain sebagainya. Hal yang menjadi realitas dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kegiatan itu juga diharapkan terciptanya sebuah pergerakan yang memiliki wawasan kebangsaan dan keanekaragaman secara multi kulturalis sehingga bisa mewujudkan persatuan masyarakat Kota Pematangsiantar.
Selanjutnya ketua FKUB bersama pengurus membacakan Ikrar yang berisikan, Negara Indonesia merupakan Negara Bhineka Tunggal Ika berbeda tetapi tetap satu.
“Negara Indonesia melayani 6 agama resmi yakni Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghu Chu. Oleh karena itu Bangsa Indonesia harus rukun harus damai dan harus bersatu dengan memiliki sifat toleransi, tenggang rasa dan tak boleh menang sendiri, tidak boleh mau menang sendiri, jangan biasakan mengusik-usik agama orang lain, dan jangan merendahkan etnis orang lain,” cecarnya.
“Kita memang berbeda diantara satu dengan yang lain. Namun demikian kita punya persamaan, dan itu yang kita pupuk kembangkan, serta kita bina” sambung ketua FKUN mengakhiri.
Hari Toleransi Internasional yang disemarakkan aksi teatrikal dari mahasiswa itu tampak dihadiri Kapolres Pematangsiantar AKBP Heribertus Ompusunggu, mewakili Kodim 0207 Simalungun, mewakili Kejaksaan Negeri Pematangsiantar.
Serta anggota DPRD, Efendi Siregar, yang mewakili Ketua DPRD Pematangsiantar, dan sejumlah perwakilan Ormas keagamaan, Perwakilan Mahasiswa, Perwakilan Pelajar, dan Perwakilan Tokoh Masyarakat tokoh agama dan adat. (*/tsp)




