Rotasiasia.com – Danau Toba! Dari sisi keindahan dan sejarah terbentuknya, sepertinya tidak sulit menjual untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Danau Toba.
Dengan segala permasalahannya di dalamnya, untuk mewujudkan Danau Toba sebagai kawasan destinasi wisata dunia, sangat diperlukan kemauan dan kerja keras bersama di segala bidang.
Menjual segala sesuatunya tentang Danau Toba ke mata dunia, jangan pernah membandingkan tingkat kunjungan wisatawan ke Danau Toba dengan Bali. Jadi model atau contoh, mungkin bisa.
Sebab, baju yang indah disaat kita kenakan, belum tentu tampak indah bila dipakai oleh orang lain.
Kata orang pintar, jangan pernah memikirkan masalah, karena masalah tidak akan ada habisnya dari dunia ini. Tapi pahamilah masalah agar dapat mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Hemat penulis, Danau Toba terasa sulit dikembangkan jadi kawasan destinasi wisata dunia, ada kaitannya dengan karakter dan mindset dari oknum warga, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh agama.
Sulitnya mewujudkan program nasional itu, juga ada kaitannya dengan karakter dan mindset para oknum pemangku kepentingan di tingkat lokal, hingga ke jenjang tingkat yang lebih tinggi lagi.
Merubah karakter dan mindset, tidak segampang membalikkan telapak tangan, sangat dibutuhkan konsistensi dan paradigma yang lebih kuat dari para pemangku kepentingan yang level kedudukan dan kewenangan berada di atas tingkat lokal.
Untuk itu, sangat diperlukan akselerasi yang benar-benar selaras diantara sesama para pemangku kepentingan, mulai dari tingkat bawah hingga ke lqĺĺqlevel teratas. Jangan sampai ada gerbong pemangku kepentingan yang tertinggal atau ketinggalan.
Meski demikian, permasalahan dan solusi untuk mencapai tujuan suksesnya Danau Toba jadi destinasi wisata dunia, tidak sesederhana itu. Intinya, untuk dapat mewujudkan cita-cita bersama, semuanya dimulai dari masing-masing diri pribadi. (*)
Penulis adalah penanggungjawab media online Topsumutpress.com