Rotasiasia.com – Museum Benteng Vredeburg menjadi salah satu wisata sejarah yang patut Anda kunjungi saat berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
Benteng ini merupakan salah satu bangunan yang turut menjadi saksi bisu peristiwa bersejarah di Yogyakarta sejak masuknya kolonial Belanda.
Sejarah Singkat Museum Benteng Vredeburg
Awalnya benteng ini dibangun pada tahun 1760 sebagai benteng kompeni. Kemudian tahun 1767, benteng ini dibangun lebih kuat dan selesai pada tahun 1787 di bawah pimpinan Gubernur Johannes Siberg serta diresmikan menjadi benteng kompeni dengan nama Rustenburg yang berarti tempat istirahat.
Kemudian setelah mengalami pemugaran karena gempa bumi, benteng ini diubah namanya menjadi Vredeburg yang berarti perdamaian.
Pesona Wisata Bukit Lawang di Sumatera Utara yang Tak Ada Habisnya
Pada tahun 1811-1816, benteng ini dikuasai oleh pemerintah Inggris di bawah penguasaan John Crawfurd atas perintah dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles.
Kemudian pada tahun 1942 ketika Jepang menguasai Yogyakarta, benteng ini diambil alih oleh tentara Jepang.
Air Terjun Kedung Pedut: Lukisan Surgawi yang Terpampang Nyata
Saat itu benteng Vredeburg digunakan sebagai gudang senjata dan amunisi Jepang serta beberapa bangunanya digunakan sebaga tempat tawanan orang Belanda dan Indonesia yang melawan Jepang.
Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1942, benteng yang kini menjadi Museum Benteng Vredeburg ini kembali diambil oleh instansi militer Indonesia.
Namun saat terjadi Agresi Militer Belanda II, 19 Desember 1948 benteng kembali dikuasai Belanda hingga tahun 1948.
Kemudian tahun 1949 setelah Belanda mundur dari Yogyakarta pengelolaan Benteng Vredeburg kembali dipegang oleh APRI atau Angkatan Perang Republik Indonesia.
9 Tempat Wisata Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Ada di Sumatera Utara
Pada 23 November 1992 sampai sekarang Benteng Vredeburg resmi menjadi Museum Perjuangan Nasional dengan nama Museum Museum Benteng Vredeburg.
Daya Tarik
Museum ini bersejarah ini memiliki gaya arsitektur bangunan yang seolah mampu membawa pengunjungnya kembali ke era kolonial Belanda.
Ciri khas bangunan Museum Benteng Vredeburg berdinding tebal dengan parit yang mengelilingi serta dilengkapi bastion di keempat sudutnya.
Tempat ini tentunya menjadi spot foto yang menarik, karena itu jangan lupa untuk membawa kamera ketika berkunjung.
Ketika memasuki museum, pengunjung bisa melihat koleksi diorama yang menggambarkan kejadian masa lampau.
7 Surga Alami yang Menghadap Danau Toba, Kamu Wajib ke Sini!
Terdapat 4 diorama yang dipamerkan seperti diorama 1 terdiri atas 11 minirama yang menunjukkan peristiwa periode Pangeran Diponegoro hingga masa pendudukan Jepang.
Diorama 2 terdiri atas 12 minimara yang menunjukkan peristiwa proklamasi kemerdekaan hingga agresi militer Belanda.
Lalu Diorama 3 terdiri atas 18 minirama yang menunjukkan perjanjian Renville hingga pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat.
Terakhir terdapat diorama 4 yang terdiri atas 7 minirama yang menunjukkan periode NKRI hingga masa Orde Baru.
Bukit Lintang Sewu: Destinasi Wisata Seru Favorit Kaum Milenial
Selain itu, pengunjung juga masih bisa melihat koleksi Museum Benteng Vredeburg lainya seperti meriam sundut yang berada di halaman.
Diperkirakan meriam tersebut buatan Inggris dan merupakan hasil ekskavasi di kompleks Benteng tahun 1980 hingga 1981.
Terdapat pula koleksi kurur tentara pelajar yang dulunya digunakan sebagai alat transportasi pelajar SMP SMA yang terlibat dalam perjuangan sebagai kurir.
Wisata di Kepulauan Banyak, Seru dan Wajib Dicoba!
Di dalamnya pun terdapat perpustakaan mini yang memiliki koleksi buku sejarah yang cukup lengkap.
Benteng yang dibangun pada lahan seluas 46.574 meter persegi ini juga ditumbuhi banyak pohon rimbun sehingga menciptakan suasana sejuk dan nyaman. Pengunjung tidak perlu khawatir akan merasa kepanasan.
Harga Tiket
Untuk memasuki Museum Benteng Vredeburg harga tiket yang harus dibayar cukup murah yaitu hanya Rp2.000 untuk anak-anak, Rp3.000 untuk orang dewasa dan juga Rp10.000 untuk turis asing.
Museum ini buka setiap hari Selasa hingga Minggu setiap pukul 08.00 dan tutup pukul 15.00, sedangkan hari Senin tutup.
3 Restoran Romantis di Bandung yang Sangat Cocok untuk Kencan
Fasilitas yang tersedia di dalamnya juga cukup lengkap, terdapat mushola, toilet, kantin hingga cafe. Alamatnya berada di Jl. Jend. A. Yani No 6, Yogyakarta, tak jauh dari Keraton. (*)
Baca juga artikel wisata menarik lainnya di Rotasiasia.com
Ekowisata Terbaik di Indonesia yang Memiliki Panorama Sangat Indah