Rotasiasia.com – Tarian tradisional Indonesia itu memang banyak sekali jenisnya yang bisa anda ketahui dengan mudah. Pasalnya, negara tercinta ini memiliki sejuta kekayaan budaya maupun tradisi yang wajib kita hormati.
Hal ini pula, membuat Tanah Air menjadi salah satu tempat wisata dengan pengalaman atraksi yang berkarakter dan berbeda dari yang lain. Ada unsur budaya yang pastinya memiliki cerita dan makna yang berbeda-beda.

Berbagai Tarian Tradisional Indonesia yang Bisa Anda Ketahui
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak tempat wisata, kuliner, suku, dan budaya. Ciri khas dari budaya di setiap daerah yang paling populer adalah keseniannya.
Mulai dari karya kerajinan tangan, seni lukis, seni patung, bahkan sampai seni tari sekalipun. Karena setiap daerah di Indonesia khususnya, memiliki beragam jenis tarian yang berbeda. Lalu menjadi salah satu karakter budaya dari wilayah tersebut.
Tari Kecak di Bali
Tarian tradisional Indonesia ini berasal dari Bali dan menjadi sebuah daya tarik yang luar biasa untuk siapa saja yang ingin melihatnya. Tarian tradisional ini menjadi eksotis dan penuh energi.
Hal ini menjadikan tarian tersebut untuk mengembalikan semangat ketika menyaksikannya. Tari Kecak ini memiliki iringan yang murni dari setiap kekompakan oleh para penarinya. Namun tarian ini biasanya akan dimainkan oleh para lelaki.
Tari Tor-tor dari Sumatera Utara
Tarian tradisional Indonesia yang merupakan salah satu tempat beradanya Danau Toba Sumatera Utara adalah Tari Tor-tor yang memiliki keunikan. Selain itu, pulau yang terkenal dengan sebuah kain tenun bernama ulos tersebut memiliki banyak kekayaan.
Mulai dari keindahan alam dengan panorama menakjubkan hingga keberagaman suku dan budaya masing-masing. Tak lain halnya dengan sebuah tarian yaitu Tor-tor.
Tarian tersebut memiliki iringan musik dengan menggunakan serangkaian musik Magondangi yang bisa menimbulkan hentakan kaki dari para penarinya. Menariknya lagi, istilah Tor-tor ini berasal dari asimilasi indera pendengaran.
Karena saat menghentakkan kaki dari sang penari pada lantai papan rumah adat suku Batak akan terdengar suara. Sehingga menjadikan hentakan suara tersebut untuk istilah nama tariannya. Gerakannya pun juga sangat mudah dan simpel.
Tari Saman dari Aceh
Tarian tradisional Indonesia selanjutnya yang berasal dari pulau Sumatera lagi adalah Tari Saman. Tarian yang satu ini merupakan salah satu adat yang berasal dari Aceh.
Awalnya, tari Saman berasal dari dataran tinggi di Gayo sejak abad ke XIV Masehi. Bagi siapa saja yang menikmati tarian asal Aceh ini pasti akan sangat terkagum.
Karena kekompakan dari para penarinya pun sangat luar biasa bagus. Dengan sebuah gerakan tepukan dan tempo syair yang sangat khas dan istimewa. Karena semuanya bisa berjalan sesuai irama yang ada.
Gerakan dari Tari Saman ini tidak hanya dilakukan oleh satu orang saja. Namun para penari lain yang akan memadukan juga dengan gerakan menepuk pundak dan tangan dengan cara beramai-ramai.
Tari Serimpi di Yogyakarta
Merupakan salah satu jenis tarian tradisional Indonesia dari Jawa yang sampai saat ini masih lestari. Tari Serimpi ini berasal dari kota Yogyakarta.
Konon katanya, tarian tradisional yang satu ini merupakan sebuah bentuk penyajian dari tari Jawa klasik oleh tradisi Keraton Kesultanan Mataram.
Sampai pada akhirnya kemudian berkembang hingga saat ini. Dari gerakan Tari Serimpi ini, siapa saja juga bisa mengenal budaya yang mampu menggambarkan dari karakter masyarakat di Tanah Air, terutama Jawa.
Tari Caci dari Flores
Indonesia bagian Timur pun juga tak kalah menarik lagi, karena anda bisa mengenal beragam suku dan budaya yang ada. Tak lain halnya dengan sebuah tarian tradisional yang berasal dari NTT (Nusa Tenggara Timur) yaitu Tari Caci.
Tarian yang satu ini sangat unik dan cukup menarik. Karena hanya dari sini saja ada kegiatan bertempur atau perang dan menjadi kesenian daerah dan kemudian dikemas ke dalam bentuk tarian.
Tapi anda tidak harus merasa khawatir jika ingin menyaksikannya, karena tarian ini memang menyuguhkan gerakan atau gestur tarian perang. Meski begitu, namun para penarinya tidak akan saling perang betulan.
Biasanya tarian tradisional Indonesia yaitu tari Caci ini akan dilakukan saat ucapan rasa syukur ketika masa panen, perayaan tahun baru, acara besar setempat, maupun penyambutan para tamu yang hadir.