Topsumutpress.com – Meningkatkan Sinergitas melalui Pertukaran Informasi dan Kerjasama Antar Daerah, pada hari Jumat, 29 Juni 2018, Kantor Perwakilan Bank Indonesia menyelenggarakan High Level Meeting (HLM).
HLM yang dilakukan bersama 8 (delapan) kabupaten/kota di wilayah kerja KPw BI Pematangsiantar itu merupakan agenda rutin yang dilaksanakan secara triwulanan untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama diantara TPID.
Ke-8 daerah yang dimaksud antara lain Kota Pematangsiantar dan Kota Tanjung Balai serta Kabupaten Simalungun, Asahan, Batubara, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
HLM yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Pematangsiantar, Budi Utari Siregar AP, turut dihadiri Wakil Bupati Labuhanbatu Utara, Drs Dwi Prantara MM dan Wakil Bupati Asahan, H. Surya, BSc.
Pertemuan yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar ini diawali dengan pemaparan kondisi inflasi Pematangsiantar serta hasil monitoring harga yang dibawakan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Elly Tjan dan Kepala BPS Pematangsiantar, Ir. Sawaluddin Naibaho, M.Si.
Inflasi kota Pematangsiantar pada periode Mei tercatat deflasi 0,01% (mtm) atau secara tahunan inflasi 3,23% (yoy).
Rendahnya tekanan inflasi di tengah periode Ramadhan tersebut disebabkan menurunnya harga cabai merah pada periode Mei, yang terpantau deflasi 23,89% (mtm).
Tekanan inflasi pada periode Juni ini diperkirakan meningkat disebabkan meningkatnya permintaan masyarakat pada periode hari besar keagamaan, Idul Fitri 1439H.
Hasil monitoring harga pangan dan beberapa komoditas strategis yang dilakukan Bank Indonesia dan BPS
menunjukkan adanya peningkatan harga pada sebagian besar komoditas yang dicacah, diantaranya cabai rawit, daging sapi, beras, daging kerbau, minyak goreng, tepung terigu, udang
basah, rokok kretek, dan rokok putih.
Sementara itu, berlanjutnya penurunan harga cabai merah serta penurunan harga emas perhiasan diharapkan dapat menjadi faktor penahan tingginya laju inflasi pada periode Juni.
Fokus utama pembahasan pada HLM Triwulan II ini adalah evaluasi program pengendalian inflasi yang dilakukan serta informasi ketersediaan pasokan komoditas pangan strategis di masing-masing wilayah hingga tiga bulan ke depan.
Seluruh TPID kabupaten/kota telah melaksanakan upaya pengendalian inflasi selama periode Ramadhan, melalui program 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Ekspektasi).
Seluruh TPID juga berkoordinasi dengan Satgas Pangan dan BULOG dalam upaya pengendalian inflasi tersebut. Sinergitas antar TPID kabupaten/kota juga ditingkatkan, melalui sharing Informasi mengenai ketersediaan pasokan pangan strategis hingga tiga bulan ke depan dan kerjasama antara daerah surplus dan defisit.
High Level Meeting TPID 8 (delapan) kabupaten/kota tersebut selanjutnya ditutup dengan disepakatinya beberapa komitmen yang akan ditindaklanjuti, yaitu:
1. Melaksanakan program
kerja dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan program kerja TPID sesuai dengan rencana dan roadmap.
2. Meningkatkan komunikasi dan sinergi antardaerah, di antaranya mengenai ketersediaan pasokan pangan strategis.
3. Memperluas komunikasi kepada masyarakat mengenai HET komoditas strategis di wilayah masing-masing.
4. Melaksanakan capacity building pada Triwulan III – 2018.
5. Melakukan pengawasan atas ketersediaan pasokan dan distribusi gas LPG bersubsidi. (rel/n70)