Rotasiasia.com – Sering terjadi, gaji bulanan yang diterima selalu habis dan tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sesuai target bulanan. Kalau hal ini juga berlaku pada diri Anda, itu artinya ada masalah dalam hal pengelolaan keuangan Anda. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik lagi agar mampu memenuhi kebutuhan dan tujuan keuangan di masa mendatang.
Ya, di era yang penuh dengan kejutan dan perubahan seperti sekarang ini, Anda masih bisa menciptakan keteraturan finansial dengan menyusun perencanaan keuangan jangka panjang. Sesuai namanya, perencanaan keuangan jangka panjang dibuat untuk waktu yang cukup lama, umumnya di atas lima tahun, sehingga membutuhkan kedisiplinan dan konsistensi selama prosesnya.
Pengertian Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Sebelum masuk ke inti pembahasan, ada baiknya memahami terlebih dahulu mengenai pengertian dari perencanaan keuangan jangka panjang. Perencanaan keuangan jangka panjang adalah dapat diartikan sebagai perencanaan tujuan keuangan yang memerlukan waktu beberapa tahun bahkan puluhan tahun untuk diraih. Biasanya, tujuan keuangan ini juga melibatkan lebih banyak dana dibanding perencanaan keuangan jangka pendek.
Sebagai contoh tujuan jangka panjang, antara lain persiapan untuk dana pensiun, rencana memulai bisnis, biaya pendidikan kuliah anak, dan lain-lain.
Tips Utama Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Setelah mengetahui pengertian dari perencanaan keuangan jangka panjang, kini saatnya mencoba mengaplikasikannya dengan beberapa tips berikut ini.
1. Rumuskan Tujuan Keuangan Beserta Jangka Waktunya
Tips perencanaan keuangan jangka panjang yang utama adalah merumuskan tujuan keuangan beserta tenggat waktu untuk mencapainya. Misalnya, Anda berencana pensiun di usia 55 tahun. Jika usia saat ini adalah 25 tahun, itu artinya Anda masih memiliki waktu 30 tahun lagi.
Nah, Anda perlu menghitung dan membuat anggaran untuk uang pensiun dengan menyesuaikan kebutuhan bulanan Anda di masa pensiun nanti. Anda bisa berpatokan dengan pengeluaran bulanan saat ini, yang kemudian dihitung dengan rumus Future Value dengan memperhitungkan inflasi.
Jika tidak tahu caranya atau ingin lebih praktis, Anda dapat berkonsultasi dengan ahli pengelola keuangan atau ikut kelas-kelas pengelolaan keuangan yang cukup banyak tersedia saat ini. Setelah Anda mendapatkan nominal yang pas untuk kenyamanan di masa pensiun nanti, barulah buat rencana keuangan yang sesuai untuk bisa mencapai target nominal tersebut.
2. Lunasi Utang
Saat Anda menyusun perencanaan keuangan jangka panjang, pastikan bahwa melunasi utang sudah termasuk di dalamnya. Sebab, Anda tidak dapat benar-benar memulai masa depan keuangan dengan tenang jika masih memiliki tanggungan utang yang masih perlu dilunasi.
Selain itu, hindarilah berutang untuk sesuatu yang sifatnya konsumtif. Pasalnya, barang-barang yang sifatnya konsumtif cenderung mengalami penurunan harga dan tidak terlalu signifikan untuk kebutuhan hidup jangka panjang.
3. Persiapkan Dana Darurat
Dana darurat adalah salah satu elemen utama dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Dengan dana darurat, Anda dapat terhindar dari menggunakan tabungan ataupun dana investasi untuk membiayai pengeluaran tidak terduga.
Lalu, berapa besaran yang dibutuhkan? Berikut jumlah ideal dana darurat yang bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan Anda:
● Single: minimal 3 x pengeluaran bulanan
● Menikah: 6 x pengeluaran bulanan
● Menikah dan punya 1 anak: 9 x pengeluaran bulanan
● Menikah dan punya 2 anak atau lebih: 12 x pengeluaran bulanan
Karena dana darurat ini sifatnya urgent dan harus ada pada saat diperlukan, pastikan Anda menyimpan dana darurat di instrumen-instrumen yang bersifat likuid, mudah diakses, dan berisiko rendah, misalnya menyimpan di rekening bank yang dikhususkan untuk dana darurat, atau di reksa dana pasar uang.
4. Buat Rencana untuk Berinvestasi
Dalam menyusun perencanaan keuangan jangka panjang, Anda perlu membuat rencana membangun aset yang kemudian dijadikan passive income. Hal ini perlu dilakukan jika salah satu tujuan keuangan Anda di masa depan adalah kebebasan finansial.
Kenali beberapa sumber passive income yang tersedia dan pilih yang paling sesuai dengan preferensi Anda, mulai dari investasi saham, properti, ataupun bisnis. Hal yang perlu diingat, kenali risiko investasi dan riset terlebih dahulu sebelum mulai membangun passive income. Sebab, hal ini akan memengaruhi perjalanan keuangan Anda.
5. Lindungi Aset dengan Memiliki Asuransi
Pada dasarnya, memiliki asuransi merupakan salah satu elemen penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang, hal itu karena asuransi dapat melindungi aset pribadi jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Ada banyak aset yang bisa dilindungi oleh asuransi, mulai dari kendaraan, bisnis, properti, dan sebagainya. Namun, asuransi yang paling wajib hukumnya untuk dimiliki lebih dahulu adalah asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, terutama jika Anda memiliki banyak tanggungan.
Nah, itulah penjelasan terkait tips menerapkan perencanaan keuangan jangka panjang. Semoga bermanfaat! (*)