Rotasi News – Akses jalan dari Kota Pematangsiantar menuju daerah kawasan Danau Toba terganggu selama sekitar 8 jam, setelah truk pengangkut pupuk terberam di pinggiran Jalan Santar-Parapat.
Truk pengangkut pupuk bernomor Polisi BK 8083 CI itu terberam, tepatnya di Dusun Marihat Huta Nagori Dolok Parmonangan Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun, pada Rabu (7/8/2019) sekira jam 02.00wib.
Truk tersebut terberam akibat menghindari adanya truk pengangkut pupuk lainnya, bernomor Polisi BL 8789 AO, yang parkir karena rusak tapi tidak memasang rambu. Hal ini disampaikan Sopir Truk BK 8083 CI, Beresman Manurung yang ditemui di lokasi kejadian.
“Truk ini tadi rusak (menunjuk ke arah truk BL 8789 AO) di situ, gak ada dibuat tanda-tanda, pigilah aku ke beram jalan, kek ginilah jadinya,” ujar Beresman warga Porsea Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), yang mengaku mengangkut pupuk dari Belawan dan akan diturunkan di Siborong-borong Tapanuli Utara.
Meski truknya sudah terberam di sebelah kanan ruas jalan, kata Beresman, awalnya belum mengganggu kelancaran arus lalulintas. Arus lalulintas mulai terganggu setelah ada truk lainnya, BK 9988 ER yang juga mengangkut pupuk, melintasi jalur kiri jalan namun kemudian terberam karena mengambil jalan terlalu ke kiri.
Arus lalulintas mulai lancar dengan sistem buka-tutup, setelah truk BK 9988 ER berhasil dievakuasi dari lokasi, sekira jam 10.30 wib. Hal ini diakui Kasat Lantas Polres Simalungun, AKP Hendri Barus yang langsung terjun ke lokasi kejadian setelah mendapat informasi adanya kejadian tersebut sekira jam 05.00 wib.
“Kendaraan yang sudah kita tarik tadi itu tidak sabar untuk mendahului, sehingga ikut amblas (terberam), dua-duanya terperangkap, kepala berputar, sehingga tak bisa jalan lagi,” tutur Hendri yang langsung menurunkan personilnya dari Pos Polisi Balata setelah mendapatkan informasi kejadian itu dari masyarakat.
Sementara menunggu alat berat, kata Hendri, pihaknya langsung berupaya melihat jalan alternatif yang bisa digunakan, dan selanjutnya untuk alat berat pihaknya berkoordinasi dengan PT TPL dan Bumi Karsa.
“Pihak PT TPL sudah secara sigap membantu untuk penarikan mobil. Ini kita lihat ada alat beratnya, dikerahkan untuk menarik kendaraan pertama yang sudah kita derek, sehingga arus lalin bisa buka-tutup sementara menunggu penarikan kendaraan yang kedua ini,” ujar Hendri yang berterimakasih kepada PT TPL.
Disinggung mengenai panjangnya antrian kendaraan yang terjadi akibat peristiwa itu, Hendri memperkirakan sekitar 5 kilometer. “Kalau kita pantau tadi, yang dari Siantar, kurang lebih 5 kilo. Kalau yyang dari Parapat tidak terlalu panjang, karena tadi jalannya langsung dialihkan, dari Simarjarunjung,” ungkapnya. (N70/tsp)