“Kendaraan yang sudah kita tarik tadi itu tidak sabar untuk mendahului, sehingga ikut amblas (terberam), dua-duanya terperangkap, kepala berputar, sehingga tak bisa jalan lagi,” tutur Hendri yang langsung menurunkan personilnya dari Pos Polisi Balata setelah mendapatkan informasi kejadian itu dari masyarakat.
Sementara menunggu alat berat, kata Hendri, pihaknya langsung berupaya melihat jalan alternatif yang bisa digunakan, dan selanjutnya untuk alat berat pihaknya berkoordinasi dengan PT TPL dan Bumi Karsa.
“Pihak PT TPL sudah secara sigap membantu untuk penarikan mobil. Ini kita lihat ada alat beratnya, dikerahkan untuk menarik kendaraan pertama yang sudah kita derek, sehingga arus lalin bisa buka-tutup sementara menunggu penarikan kendaraan yang kedua ini,” ujar Hendri yang berterimakasih kepada PT TPL.
Disinggung mengenai panjangnya antrian kendaraan yang terjadi akibat peristiwa itu, Hendri memperkirakan sekitar 5 kilometer. “Kalau kita pantau tadi, yang dari Siantar, kurang lebih 5 kilo. Kalau yyang dari Parapat tidak terlalu panjang, karena tadi jalannya langsung dialihkan, dari Simarjarunjung,” ungkapnya. (N70/tsp)