Topsumutpress.com – Meski belum dilaporkan, informasinya pihak Kepolisian telah melakukan penyelidikan atas dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet yang viral di media sosial (Medsos).
Berdasarkan penelusuran, berbagai media telah melansir hasil penyelidikan Polda Jabar, ditemukan bahwa tidak ada konferensi negara asing di Jabar pada tanggal 21 September 2018.
Bukan itu saja, berdasarkan hasil pengecekan ke 23 rumah sakit yang ada di Jawa Barat, tak ada pasien atas nama Ratna Sarumpaet.
Dan hasil koordinasi dari pihak Bandara Husein, seperti sopir taksi, avsec, supir rental, porter, dan tukang parkir, mereka tak mengetahui peristiwa penganiayaan Ratna Sarumpaet.
Bahkan, tak terdapat manifest kedatangan atau keberangkatan penumpang atas nama Ratna Sarumpaet.
Sementara, Polda Metro Jaya menyelidiki bahwa jejak Ratna dalam waktu yang disebutkan dianiaya tengah berada di Jakarta.
Hal itu terlihat dari call data record dan pembayaran di sebuah rumah sakit khusus bedah pelastik Menteng, Jakarta Pusat.
Tercatat dalam buku registrasi rawat inap di RS BE bahwa Ratna Sarumpaet masuk hari Jumat, 21 September 2018, jam 17.00 wib.
Kemudian pada rekaman CCTV Ratna Sarumpaet keluar dari RS BE pada Senin, 24 September 2018, jam 21.28 wib, dan pergi dengan menggunakan taksi Blue Bird.
Kabag Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo belum mengkonfirmasi hal tersebut. “Tunggu rilis oleh Kadiv Humas, saya belum dapat info tentang paparan tersebut,” kata Argo kepada wartawan yang mengkonfrimasi. (int/tsp)