Topsumutpress.com – Seorang bocah pelajar SMP, Andre (13) meregang nyawa setelah sepeda motor yang ditungganginya mengalami kecelakaan. Senin (22/10) sekira jam 16.45 wib.
Sepeda motor yang dikendarai pelajar yang duduk di bangku kelas II SMP itu mengalami kecelakaan di Jalan Asahan Km 15 Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara.
Informasi dihimpun wartawan di ruang instalasi jenazah RSUD dr Djasamen Saragih Pematangsiantar, peristiwa naas itu terjadi berawal saat Andre dan temannya berboncengan, bernama Aji (14), melaju dari arah Pematangsiantar menuju ke arah Perdagangan.
Setibanya di lokasi kejadian, Andre berusaha mendahului sebuah truck searah jurusannya. Tak disangka dari arah berlawanan muncul satu unit mobil Toyota Avanza Warna Silver BK 1217 WV yang dikemudikan Wahyu warga Kota Pematangsiantar.
“Mereka boncengan mengendarai sepeda motor supra X 125 BK 3519 UY. Sesaat sebelum kejadian, mereka berusaha menyalip truck. Padahal truck itu sedang menyalip angkot yang berhenti menurunkan sewa. Kami datang dari arah berlawanan, tidak dapat mengelak, sehingga tabrakan terjadi,” ujar Anugrah (22), salah seorang penumpang mobil Avanza.
Kasat Lantas Polres Simalungun, AKP Hendri ND Barus SIK, kepada awak media yang mengkonfirmasinya, membenarkan adanya kecelakaan Lalu Lintas tersebut.
“Benar pak ada kecelakaan yang menewaskan salah seorang pengendara sepeda motor berstatus pelajar. Korban sekolah di SMP kelas II, Nagori Syahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun,” ujarnya.
Firasat Rindu, Marah dan Sedih Sang Kakak
Sementara kakak korban, Erni (30) menceritakan bahwa adiknya Andre merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara. Andre tinggal bersama ibu kandungnya sunarti (60) di Nagori Syahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun.
Sebelum kejadian, kata Erni, sebelum kepergian adiknya, ia sepertinya mempunyai firasat buruk tentang kepergian adik tercintanya, diawali dengan perasaan rindu, marah, sedih yang selalu datang sejak empat hari lalu.
“Adikku tinggal bersama ibu. Empat hari ini perasaanku selalu rindu kepada adik bungsuku. Terkadang, bawaan marah, sedih. Sudah dua minggu aku gak jumpa bang sama adikku. Rupanya ini tandanya dia akan pergi selamanya,” tutur Erna yang tinggal di Beringin Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun, saat ditemui awak media di ruangan jenazah. (*/tsp)