Topsumutpress.com – Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar berupaya membangkitkan kembali semangat gotong-royong yang belakangan ini implementasinya sudah mulai terasa hilang atau memudar.
Gotong royong pertama kali dilaksanakan, di Jalan Medan Simpang Tangki Kelurahan Tambun Nabolon Kecamatan Siantar Martoba, dengan melibatkan sekitar 300 orang yang terdiri dari msyarakat setempat dan jajaran Pemko. Jumat (7/8/2018).
Lokasi itu sengaja dipilih jadi tempat memulainya kegiatan gorong royong mengingat di lokasi itu ada dua rumah ibadah, Mesjid dan Gereja. Karena gotong royong juga merupakan suatu cerminan yang dapat dijadikan sebagai jembatan dari toleransi.
Demikian disampaikan Kabag Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pematangsiantar, Hamam Sholeh, ketika dikonfirmasi terkait pelaksanaan kegiatan gotong royong yang digelar Pemko Pematangsiantar dengan melibatkan masyarakat.
“Gotong royong ini akan menjadi agenda rutin setiap bulannya untuk di tingkatan kota, dan setiap minggunya pada level kecamatan,” tutur mantan Camat Siantar Barat itu seraya menambahkan bahwa disaat bersamaan, gotong royong juga dilaksanakan di sejumlah Kecamatan.
Gotong royong, kata Sholeh, diawali dengan apel pagi. Dimana Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pematangsiantar, Budi Utari Siregar dalam amanatnya selaku pembina apel mengatakan bahwa kegiatan hari itu harus dijadikan momentum untuk membudayakan semangat gotong royong.
“Pada apel pagi, beliau (Sekda) sangat berharap agar pada pelaksanaan kegiatan gotong royong berikutnya dapat lebih banyak lagi melibatkan masyarakat. Karena pada hakekatnya gotong royong itu di dalamnya ada dinamika, ada karya, ada kerja, ada gaweaan dan ada kebersamaan sebagai jembatan bagi toleransi,” tuturnya.
Peran untuk mengajak membudayakan gotong royong, kata Sholeh, bukan semata-mata hanya menjadi tanggungjawab Pemko Pematangsiantar. “Peran untuk mengajak membudayakan gotong royong itu ada pada setiap individu masyakat dan kelompok masyarakat,” tandasnya. (n70/tsp)