Topsumutpress.com – Peristiwa duka, tenggelamnya kapal penumpang KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba menyisakan kisah sedih bagi keluarga dua sejoli.
Dua sejoli pasangan kekasih itu adalah Fery Panggabean dan Mei Saragih. Kisah cinta mereka kandas di perairan Danau Toba dengan tenggelamnya kapal penumpang yang mereka tumpangi.
Padahal informasinya, pada tanggal 29 Juni 2018 mendatang, Fery Panggabean akan melamar sang pujaan hatinya, Mei Saragih, untuk bersama-sama dalan mengarungi bahtera hidup dalam berrumah tangga.
Seperti disampaikan oleh Surip Eva Anum, ibu dari Fery Panggabean, yang ditemui awak media di kediamannya di seputaran Jalan Melur Kecamatan Siantar Barat Kota Siantar Sumatera Utara, pada Selasa (19/06/18).
Dengan wajah yang tampak menunjukkan duka, Eva bercerita tentang kepergian Fery bersama kekasihnya, Mei Saragih ke Pulau Samosir ‘Negeri Indah Kepingan Sorga’, yang jadi tempat favorit liburan putranya bersama sang kekasihnya.
Sebelum berangkat, kata Eva, Fery berpamitan. Dan dia tidak memiliki firasat apa pun. Bahkan saat dirinya mendengar informasi jika ada kapal tenggelam di Danau Toba, Eva belum memiliki firasat apapun.
“Kemarin sekira pukul 21.00 WIB kita menonton berita di televisi ada kapal tenggelam di Danau Toba, disitu saya belum ada firasat apapun. Justru saya masih menyetrika lagi, enggak ada firasat apa-apa,” bebernya.
Eva mengaku tersadar, setelah abang dari Fery yakni Mardianto Panggabean menelepon, sekitar jam 23.00 wib, mengatakan jika adiknya masih berada di Samosir.
Setelah itu, ia menghubungi milik Fery dan kekasihnya, lewat telepon selulernya, tapi tak ada jawaban.
Dengan mata berkaca-kaca karena dilinangi air mata, Eva mengatakan jika rencananya Fery dan kekasihnya Mei berencana akan melangsungkan lamaran pada tanggal 29 Juni 2018 mendatang. Semuanya
“Padahal semua sudah dipersiapkan, malah cincin sudah dibeli,” sebut Eva kepada awak media yang menyambanginya.
Sementara Mardianto menceritakan, awalnya tidak memiliki firasat adiknya ikut dalam KM Sinar Bangun. Padahal dia sudah mendengar kabar ada kapal yang tenggelam di Danau Toba.
Namun setelah dirinya melihat media sosial (medsos) yakni Instagram dari kekasih adiknya barulah dia menghubungi orang tuanya.
“Awalnya ditelepon sama saudara (keluarga), kebetulan saya tak berada di rumah. Sewaktu ditelepon saudara, saya bilang Fery di rumah. Lalu saya bacalah lagi Instagram dari kekasihnya dengan tulisan, Oh Tuhan Angin Ombak Naik Tinggi. Langsung lah saya telepon ibu sembari pulang ke rumah,” papar Mardianto.
Sesampainya di rumah, Mardianto mengajak ayahnya langsung ke Pelabuhan Tigaras, di Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun mencari informasi tentang keberadaan adiknya.
“Malam itu juga kami berangkat kesana dan sampai sekarang belum ada kabar,” ujarnya, sembari menyatakan pihak keluarga berharap Fery dan kekasihnya dapat segera ditemukan. (*)