Rotasiasia.com – Bagi anda yang berlibur ke Danau Toba, pastinya ada yang kurang jika tidak membawa oleh-oleh maupun cinderamata Danau Toba. Wisata Danau Toba memiliki berbagai cinderamata dan makanan khas yang wajib anda coba.
Menikmati liburan penuh kesan dengan membawa pulang barang khas dari wisata tersebut. Bagi anda yang masih bingung dengan cinderamata apa yang akan anda beli, yuk simak ulasannya berikut.
Berbagai Macam Cinderamata Danau Toba Menarik
Daftar cinderamata berikut patut untuk anda borong:
Tunggal Panaluan
Tunggal panaluan merupakan barang unik berbentuk tongkat yang terbuat dari kayu tada-tada. Umumnya berbentuk cicak, ular, kalajengking, dan manusia.
Tidak hanya sekedar tongkat saja, namun memiliki nilai yakni penolak bala. Tongkat ini merupakan tongkat untuk ritual yang biasanya dipakai kepercayaan batak. Anda dapat membelinya sebagai pajangan dan kenang-kenangan bahwa anda sudah berkunjung ke Danau Toba.
Aksesoris Menarik
Bagi anda yang ingin cinderamata berbagai macam bentuk dan jenis, Danau Toba menyediakan aksesoris khas yang cukup menarik.
Souvenir atau cinderamata Danau Tobaini berupa kalung, gelang tenun, gantungan kunci, dan miniatur. Selain itu masih banyak lagi pernak-pernik yang dapat anda koleksi. Bentuk perahu, bentuk gelang cantik, gantungan berbentuk gitar, masker, dan lainnya.
Umumnya aksesoris ini terbuat dari kayu yang sudah dibuat menarik oleh para pengrajin. Aksesoris tersebut juga cukup murah, mulai dari 5000 per pcsnya. Sedangkan miniatur khas dijual harga mulai dari 125 ribu dengan ukuran yang berbeda-beda.
Hapetan
Hapetan merupakan alat musik yang unik dan terkenal dengan hasapi. Alat musik tersebut berbahan dasar kayu jior yang berbentuk seperti kecapi.
Orang Batak sering menggunakan gitar tersebut sebagai pengiring musik pesta pernikahan. Bagi anda yang menginginkan alat musik tersebut, anda wajib membelinya ketika anda berlibur ke Danau Toba.
Kain Ulos Khas Samosir
Kain ini merupakan kain khas suku Batak sekaligus bentuk cinderamata Danau Toba. Umumnya coraknya berwarna merah, putih, dan hitam. Pembuatannya juga tradisional yakni dengan proses tenun. Kombinasi warna emas dan perak membuat kain ini semakin cantik.
Harga banderolnya pun cukup mahal. Bahkan mencapai nilai 2 jutaan. Berbeda dengan ulos pabrik, umumnya harga seharga 45000 rupiah.